JAKARTA - Seorang juru masak dari dapur makan bergizi gratis (MBG) di Papua untuk pertama kalinya mendapatkan sertifikasi chef dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ia adalah Santi Abaa, warga asli Kampung Barawaikap, yang menjadi peserta pelatihan dan sertifikasi.
Pelatihan dan sertifikasi ini merupakan inisiatif perkumpulan dapur MBG di Yapen. Sejumlah tenaga dapur dan pengelola gizi dari berbagai daerah di Papua mengikuti kegiatan yang digelar di Serui. Kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi tenaga dapur MBG.
Para juru masak juga diberikan pemahaman tentang standar gizi dan keamanan pangan sesuai ketentuan nasional, bukan sekadar teknik memasak. Apalagi, mereka bertugas untuk melayani masyarakat di wilayah terpencil.
Santi Abaa yang bertindak sebagai relawan Dapur MBG Yayasan Kitong Bisa, mengaku bangga bisa mengikuti kegiatan tersebut dan mendapat sertifikasi.
“Saya tidak menyangka bisa ikut sertifikasi resmi seperti ini. Biasanya kami hanya masak untuk kegiatan sosial, tapi sekarang saya belajar tentang standar gizi dan cara menyajikan makanan dengan lebih profesional. Semoga pengalaman ini bisa saya bagikan ke teman-teman di kampung,” kata Santi dalam keterangannya, dikutip Kamis (13/11/2025).
Rasa bangga juga diutarakan Ketua Yayasan Kitong Bisa, Miraldo Jeftason. Menurutnya, pencapaian Santi menunjukkan bahwa peningkatan kapasitas masyarakat Papua bisa dilakukan dari hal-hal sederhana, seperti dapur sosial. Pihaknya bertekad bisa memberikan makanan bergizi dan edukasi gizi seimbang untuk anak-anak dan masyarakat Papua.
“Kami percaya, ketika masyarakat dibekali keterampilan dan pengakuan resmi, mereka bisa menjadi motor perubahan di lingkungannya sendiri,” katanya.
Setidaknya ada lima Dapur MBG di Papua yang dinaungi yayasan tersebut. Di antaranya ada 1 dapur di Yapen, 1 dapur di Wamena, 2 dapur di Timika, dan 1 dapur di Biak.
(Arief Setyadi )