"Memungkinkan untuk menembak jatuh mereka, tetapi kuantitas bom udara ini yang diproduksi di Federasi Rusia ... sangat besar," kata Skibitskyi.
"Ini adalah ancaman. Ancaman yang akan mengharuskan kami untuk merespons dengan tepat."
Bom-bom tersebut, yang jangkauannya sebelumnya diperkirakan hingga 90 km (56 mil), dapat menembus pertahanan Ukraina tanpa mengirim pesawat melintasi garis depan di mana mereka akan ditembak jatuh.
Bom-bom ini jauh lebih murah dan lebih melimpah daripada rudal, dan beberapa ratus kilogram bahan peledaknya dapat menghancurkan bangunan dan benteng. Bom-bom ini telah membombardir kota-kota garis depan seperti Kharkiv dan Kherson.
Rusia sedang meluncurkan produksi massal bom layang baru yang mampu terbang hingga 200 km (125 mil) dari titik pelepasan dari jet tempur, kata Skibitskyi. Ia menambahkan, Rusia juga berencana untuk membuat sekitar 500 unit pada akhir tahun ini.