JAKARTA – Pesawat milik BRO Skydive Indonesia dengan nomor registrasi PK-WMP jatuh di Desa Kertawaluya, Tirtamulya, Karawang, Jawa Barat, pada Jumat 21 November 2025 sore. Pesawat yang terbang dari Tangerang menuju Cirebon tersebut membawa lima orang awak.
Berikut fakta-faktanya:
1. Lima orang selamat
Polisi memastikan lima orang yang berada di dalam pesawat selamat. "Berdasarkan informasi sementara yang diterima Polres Karawang, seluruh awak dinyatakan selamat,” kata Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Cep Wildan, Jumat.
Kelima orang itu mengalami syok meski tidak ada cedera berat. Mereka dipindahkan ke salah satu hotel di Purwakarta.
2. Pesawat sempat berputar-putar
Sebelum jatuh, pesawat ternyata sempat berputar-putar di atas langit Karawang. Hal itu diungkapkan Bupati Karawang Aep Syaepuloh melalui iNews TV.
"Cuma tadi menurut penyampaian dari warga Tirtamulya, Desa Kertawaluya, bahwa pesawat ini muter-muter di wilayah situ," ucap Aep.
"Muter-muter sehingga melihat mungkin di wilayah situ ada atau mungkin ada gangguan engine sehingga dia mendarat darurat berada di tengah-tengah sawah. Karena di sebelah belakangnya itu kan banyak rumah warga," tambahnya.
3. Cuaca buruk
Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyampaikan cuaca di wilayahnya tengah mendung saat pesawat jatuh. Cuaca di Kabupaten Karawang sudah mendung sejak pukul 12.00 WIB. Bahkan, kata dia, sebagian wilayah telah diguyur hujan.
“Kabupaten Karawang dari tadi sekitar jam 12 itu memang ada sebagian wilayah yang hujan dan sebagian lagi mendung, hampir turun hujan,” ucap Aep.
4. Pesawat jatuh di persawahan
Pesawat jatuh di areal persawahan warga. Kondisi pesawat terlihat dalam keadaan rusak di bagian baling-baling. Kemudian, roda pesawat amblas ke dalam lumpur.
Petugas telah memasang garis polisi dan melakukan penjagaan karena khawatir terjadi kebocoran bahan bakar yang dapat menimbulkan bahaya.
5. Bangkai pesawat dievakuasi
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mengevakuasi bangkai pesawat pada hari ini, Sabtu 22 November 2025. Adapun penyebab kecelakaan masih didalami.
(Arief Setyadi )