Vonis tersebut menjadikannya sebagai mantan presiden pertama di Brasil yang dijatuhi hukuman penjara karena upaya menggulingkan demokrasi.
Menurut polisi federal Brasil, sel tempat Bolsonaro ditahan memiliki fasilitas dasar, seperti tempat tidur, kamar mandi pribadi, AC, meja, dan televisi.
Namun, pihak pembela telah mengeklaim bahwa kondisi kesehatan Bolsonaro antara lain bekas luka dari penusukan saat kampanye 2018, serta penyakit kulit dan gangguan pencernaan membuat dia seharusnya mendapat penahanan rumah alih-alih dipenjara. Pengajuan permohonan semacam itu telah ditolak.
Dampak Historis terhadap Demokrasi Brasil
Putusan pengadilan ini mendapat sorotan internasional. Banyak pihak memandangnya sebagai momen penting bagi supremasi hukum dan demokrasi di Brasil, sebuah sinyal kuat bahwa upaya menggulingkan pemerintahan melalui kekerasan tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi.
Sementara itu, sebagian pendukung Bolsonaro mengecam putusan tersebut sebagai tindakan “politik” atau “persekusi.” Namun hakim dan sebagian besar masyarakat sipil menganggapnya sebagai pembelaan terhadap integritas sistem demokrasi
(Awaludin)