JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/11/2025). Pantauan iNews Media Group, tampak Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani tiba pada pukul 14.50 WIB. Kemudian, disusul Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya.
Bima mengaku dipanggil Presiden berkaitan dengan sejumlah bencana yang sedang melanda berbagai daerah. Selain itu, turut dibahas pula masalah infrastruktur dan kondisi perekonomian daerah.
"Ya, sepertinya antara lain begitu, ya. Tapi kelihatannya ada juga hal-hal lain seperti infrastruktur di daerah, kondisi perekonomian di daerah, dan lain-lain," kata Bima.
Bima mengatakan jalur komunikasi di Sumatera Utara dan Sumatera Barat masih mengalami gangguan. "Kami melakukan komunikasi dengan para kepala daerah. Ada Wali Kota Langsa yang tidak bisa mengakses daerahnya, ya karena baru kembali dari Jakarta, dan saluran komunikasi masih terputus di sana," ucapnya.
Lebih lanjut, Bima menyampaikan telah mengirim Dirjen Administrasi Wilayah untuk memantau situasi di daerah terdampak dan membantu pemulihan akses. "Karena PLN juga terputus, saya berkomunikasi, berkoordinasi dengan Wamenkomdigi, Pak Angga, yang segera dengan cepat berusaha untuk berkoordinasi dengan PLN dan para provider untuk memulihkan jalur komunikasi," ujarnya.
Sementara Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan telah berkoordinasi dengan operator seluler terkait gangguan sinyal di sejumlah titik. "Jadi, kita minta mereka terus memantau dan segera melakukan perbaikan, dan yang paling utama juga menginformasikan kepada masyarakat titik-titik mana saja yang terdampak," kata Meutya.
Meutya mengungkapkan, Kementerian Komdigi telah melaporkan daerah-daerah yang mengalami gangguan melalui situs resminya. "Tapi kita minta operator seluler juga proaktif kepada... apa, penggunanya untuk selalu memberi tahu jika ada gangguan-gangguan. Mudah-mudahan cepat diperbaiki," ujarnya.
Selain itu, turut hadir Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Kepala BP BUMN Dony Oskaria, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
(Arief Setyadi )