JAKARTA - Polisi mengungkapkan Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang delapan bulan lalu, sempat dicekik dan ditindih ayah tirinya, Alex Iskandar, sebelum akhirnya meninggal dunia.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan, Alvaro dibunuh Alex di rumahnya di Tangerang, Banten. Sebelum dibunuh, Alvaro dijanjikan akan diajak Alex pergi ke mal untuk membeli mainan. Namun, Alex ingin pulang terlebih dahulu ke rumah untuk mandi.
“Dia (Alex) bawa AKN (Alvaro) ke rumahnya dia di Tangerang. Di situlah AKN rewel pingin pulang, dan dia tagih janji ke ayah tirinya ini mana mainannya. Di situlah dia emosi, jengkel, akhirnya dia sekap AKN di rak handuk, terus dia cekik dan dia tindih,” katanya, Kamis (27/11/2025).
Kemudian, Alex sempat panik ketika mendapati Alvaro sudah tidak lagi bernapas. Akhirnya, tubuh Alvaro yang sudah tak bernyawa dimasukkan ke dalam plastik dan disimpan di dalam mobil.
“Setelah itu karena panik, dia masih berusaha untuk bagaimana mencari supaya mau menghilangkan barang bukti korban AKN,” ucap Nicolas.
Sebagai informasi, Alvaro dilaporkan hilang sejak 6 Maret 2025. Korban diculik dan dibunuh ayah tirinya, Alex Iskandar, gara-gara cemburu dan menuding ibu korban yang juga istrinya itu telah berselingkuh. Selama delapan bulan Alvaro menghilang, polisi telah melakukan segala upaya pencarian.
Polisi menemukan titik terang dan mengamankan Alex terkait hilangnya Alvaro, pada Jumat 21 November. Alex mengakui telah membawa Alvaro dari masjid tempat mengaji di Bintaro, Jaksel.
Ia lalu membunuh korban dan membuang jasadnya ke wilayah Tenjo, Bogor, tiga hari setelah pembunuhan. Saat diamankan di ruang konseling di Polres Metro Jaksel, Alex nekat mengakhiri hidupnya.
(Arief Setyadi )