Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Netanyahu: Hamas dan Israel Akan Segera Masuki Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 08 Desember 2025 |11:33 WIB
Netanyahu: Hamas dan Israel Akan Segera Masuki Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: X)
A
A
A

JAKARTA — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Minggu (7/12/2025), mengatakan bahwa Israel dan Hamas “diperkirakan akan segera memasuki fase kedua gencatan senjata,” setelah Hamas mengembalikan jenazah sandera terakhir yang ditawan di Gaza.

Berbicara dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Friedrich Merz yang sedang melawat, Netanyahu menekankan bahwa fase kedua, yang membahas pelucutan senjata Hamas dan penarikan pasukan Israel dari Gaza, dapat dimulai segera setelah akhir bulan ini.

Hamas belum menyerahkan jenazah Ran Gvili, seorang perwira polisi berusia 24 tahun yang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang. Jenazahnya telah dibawa ke Gaza.

Tahap kedua gencatan senjata juga mencakup pengerahan pasukan internasional untuk mengamankan Gaza dan pembentukan pemerintahan sementara Palestina untuk menjalankan urusan sehari-hari di bawah pengawasan dewan internasional yang dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Seorang pejabat senior Hamas pada Minggu mengatakan kepada The Associated Press bahwa kelompok tersebut siap untuk membahas “pembekuan atau penyimpanan atau peletakan” senjatanya sebagai bagian dari gencatan senjata, dalam kemungkinan pendekatan terhadap salah satu masalah tersulit yang akan datang.

 

Netanyahu mengatakan hanya sedikit orang yang percaya tahap pertama gencatan senjata dapat dicapai, dan tahap kedua sama menantangnya.

“Seperti yang saya sampaikan kepada kanselir, ada tahap ketiga, yaitu deradikalisasi Gaza, sesuatu yang juga diyakini mustahil oleh banyak orang. Namun, hal itu telah dilakukan di Jerman, di Jepang, dan di negara-negara Teluk. Hal itu juga dapat dilakukan di Gaza, tetapi tentu saja Hamas harus dibubarkan,” ujarnya, sebagaimana dilansir AP.

Pengembalian jenazah Gvili, serta pengembalian 15 jenazah warga Palestina oleh Israel sebagai gantinya, akan melengkapi tahap pertama dari 20 poin rencana gencatan senjata Trump.

Hamas mengatakan mereka belum dapat menjangkau semua jenazah karena terkubur di bawah reruntuhan sisa serangan Israel selama dua tahun di Gaza. Israel menuduh para militan mengulur waktu dan mengancam akan melanjutkan operasi militer atau menahan bantuan kemanusiaan jika semua jenazah tidak dikembalikan.

Pembunuhan Terus Berlanjut di Tengah Gencatan Senjata

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 370 warga Palestina sejak dimulainya gencatan senjata, dan jenazah enam orang yang tewas dalam serangan telah dibawa ke rumah sakit setempat dalam 24 jam terakhir.

 

Dalam serangan awal yang dipimpin Hamas pada 2023, para militan menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya. Hampir semua sandera atau jenazah mereka telah dikembalikan melalui gencatan senjata atau kesepakatan lainnya.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan setidaknya 70.360 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang beroperasi di bawah pemerintahan yang dipimpin Hamas. Kementerian tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan, tetapi menyatakan bahwa hampir separuh korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Kementerian tersebut merupakan bagian dari pemerintahan Hamas di Gaza dan datanya dianggap dapat diandalkan oleh PBB dan badan-badan internasional lainnya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement