ACEH — Presiden Prabowo Subianto mengambil keputusan taktis terkait kebutuhan mendesak warga terdampak saat bermalam di Aceh untuk memimpin langsung rapat penanganan bencana.
Prabowo mengalokasikan Rp4 miliar bagi masing-masing dari 52 kabupaten/kota di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan prioritas pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, terutama popok bayi dan pembalut perempuan.
Keputusan ini lahir setelah Prabowo menerima laporan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dalam rapat Minggu (7/12) malam bahwa belanja tidak terduga (BTT) daerah sudah hampir habis, mengingat bencana terjadi di akhir tahun anggaran. Sejumlah kabupaten/kota bahkan hanya menyisakan Rp75 juta sampai Rp300 juta untuk respon darurat.
Tito menjelaskan bahwa meski pemerintah pusat sudah mengirim pangan, BBM, dan beras dalam jumlah besar, kebutuhan harian khusus yang sangat dibutuhkan perempuan dan bayi tidak bisa didanai oleh daerah.
“Biasanya yang kami temukan waktu datang ke lapangan misalnya pampers untuk bayi, kemudian untuk perempuan, dan lain-lain. Dan biasanya mereka minta kepada pemerintah untuk masuk ke daerah,” ujar Tito dikutip, Senin (8/12/2025).
Ia menyebut beberapa provinsi di luar Sumatra sebenarnya telah menyalurkan bantuan antardaerah sebesar Rp34 miliar, termasuk Rp3 miliar untuk Lhokseumawe.
Namun kondisi fiskal daerah tetap tidak memadai. Tito mengusulkan agar pemerintah pusat memberi tambahan dana.
“Kalau mungkin Bapak berkenan, 52 kabupaten-kabupaten ini karena kondisi tipis betul, kalau mungkin bisa dibantu Rp2 miliar untuk pegangan mereka,” kata Tito.
Prabowo langsung menanggapi permintaan tersebut.
“Itu apa, per kabupaten?” tanya Presiden.
“Per kabupaten, 52 kali 2, Pak,” jawab Tito.