Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ditunjukkan Ijazah Analog Jokowi di Polda Metro, Roy Suryo: Kami Masih Yakin 99,9 Persen Palsu

Puteranegara Batubara , Jurnalis-Selasa, 16 Desember 2025 |00:46 WIB
Ditunjukkan Ijazah Analog Jokowi di Polda Metro, Roy Suryo: Kami Masih Yakin 99,9 Persen Palsu
Roy Suryo (Foto: Puteranegara Batubara/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Pakar telematika Roy Suryo rampung menjalani gelar perkara khusus kasus dugaan fitnah ijazah palsu Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi). Kegiatan itu berlangsung di Polda Metro Jaya.

Dalam gelar perkara khusus tersebut, Roy Suryo yang berstatus tersangka mengaku ditunjukkan ijazah asli Jokowi versi analog oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Namun, ia masih meyakini dokumen tersebut palsu.

"Jadi insya Allah hasil dari kami 99,9 persen palsu, tidak berubah. Bahkan, sampai the last minute kami akhirnya tadi ditunjukkan sebuah barang yang diklaim sebagai ijazah asli analog milik seseorang yang bernama Joko Widodo," kata Roy di Gedung Polda Metro Jaya, Senin (15/12/2025) malam.

Roy menyinggung hobinya di bidang fotografi analog sejak lama. Ia mengklaim sangat memahami proses kerja fotografer di ruang gelap.

"Di barang yang disebut ijazah itu, saya dengan lantang dan tegas mengatakan saya sangat ragu. Bahwa itu usianya sudah lebih dari 40 tahun, tetapi terlihat terlalu tajam, terlalu baru sebagai sebuah foto yang dicetak dengan kertas foto di tahun 80-an," ujar Roy.

Menurutnya, untuk ukuran kertas foto di era 1980-an, hasil cetakan seharusnya tidak sejernih itu.

"Karena kertas foto di tahun 80-an itu ada usianya. Bahkan, ijazah Doktor Rismon sendiri yang usianya 23 tahunan sudah mulai buram, ini masih tegas dan jelas," ucap Roy.

Roy juga menyayangkan pihaknya dilarang memegang ijazah analog asli Jokowi yang ditampilkan oleh Polda Metro Jaya.
"Ada satu pertanyaan besar karena yang disebut ijazah itu terdapat goresan garis di sebelah kiri yang menurut saya tidak lazim untuk sebuah ijazah. Itu mungkin hasil printing atau printing baru," tuturnya.

Roy cs juga mempertanyakan logo Universitas Gadjah Mada (UGM) pada ijazah yang ditampilkan tersebut.

"Ada lagi yang saya pertanyakan, logo Gadjah Mada yang tercetak sepanjang yang saya tahu warnanya meleset, tidak seperti itu. Warna logo yang bagus itu emas, dan kalau sudah lebih dari 10–20 tahun akan, dalam bahasa Jawa, bleber, pecah atau mengembang. Tinta dulu tidak sebaik tinta sekarang," ujar Roy.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement