Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 10.50 Wita. Saat kapal berada di tengah perjalanan, cuaca tiba-tiba memburuk dengan hujan lebat disertai angin kencang. Kondisi tersebut menyebabkan kapal oleng hingga nahkoda kehilangan kendali.
Sekitar pukul 11.00 Wita, KLM Fitri Jaya dinyatakan terbalik dan tenggelam. Warga Pulau Sarappo Lompo yang melihat kejadian tersebut segera memberikan pertolongan dan membantu proses evakuasi para korban.
Dari total 11 penumpang, tiga orang dinyatakan meninggal dunia, yakni Imran selaku Koordinator Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, Fitri Mubarak selaku Camat Liukang Tupabbiring, serta Bidan Darma yang bertugas di Pulau Sarappo.
Sementara itu, delapan penumpang lainnya, termasuk tenaga medis dari Puskesmas Sarappo dan tim LKC Sulsel, berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat meski mengalami trauma.
“Seluruh korban sudah dievakuasi ke Pulau Sarappo,” ujar Andi Sultan.
Jenazah para korban meninggal dunia rencananya akan segera dipulangkan ke kediaman masing-masing di wilayah Pangkajene dan Makassar untuk proses pemakaman.
Basarnas mengimbau masyarakat dan pengguna transportasi laut agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang kerap terjadi di perairan Sulawesi Selatan, khususnya menjelang akhir tahun.
(Awaludin)