Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kronologis Penyergapan Teroris di Cawang

Ajat M Fajar , Jurnalis-Kamis, 13 Mei 2010 |00:52 WIB
Kronologis Penyergapan Teroris di Cawang
ilustrasi terorisme. (okezone)
A
A
A

JAKARTA - Mabes Polri memastikan peristiwa penyergapan terhadap tiga orang di Cawang merupakan penyergapan teroris yang dilakukan oleh pasukan antiteror Densus 88. Penyergapan tersebut, berdasarkan berita terakhir, disebutkan menewaskan para teroris.

Mabes Polri memastikan peristiwa yang terjadi siang tadi, sekira pukul 11.30 WIB, merupakan penyergapan teroris pada sore tadi. Sementara siang tadi, warga menduga peristiwa tersebut merupakan penyergapan narkoba.

Penyergapan itu sendiri disaksikan langsung oleh puluhan mata warga. Salah seorangnya, merupakan pemilik agen bus malam di Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur. Apalagi, penyergapan tersebut terjadi di depan tempat usahanya, dan di depan matanya.

Berikut kronologis yang dituturkan adik pemilik agen bus malam, Lia, saat ditemui di lokasi, Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (12/5/2010).

Semua berawal, ketika sebuah taksi berhenti di depan agen bus malamnya. Dari taksi tersebut, turun tiga orang, yang kemudian berpisah. Satu orang menaiki motor, dan dua orang lainnya berjalan kaki ke arah Pusat Grosir Cililitan. Ketiganya berpakaian rapi dan tidak berjanggut, atau bercelana katung. "Yang naik motor putih bersih, ada juga yang hitam kecil," tuturnya.

Namun tiba-tiba, seorang pria berbadan besar dengan cepat mendatangi orang yang sedang menyalakan motor itu dari belakang. "Tahu-tahu ada orang yang mencekik dia dari belakang terus ditembak perut kirinya," kata Lia.

Tak lama kemudian belasan orang berpostur sama mendatangi depan agen bus malam. "Rambutnya ada yang cepak dan gondrong. Pokoknya seram-seram," ujar Lia menirukan perkataan kakaknya.

Sementara dua orang teman yang ditembak itu, langsung bergegas berjalan lebih jauh, saat mendengar tembakan. Namun hal itu diketahui belasan orang tersebut, dan sebagiannya langsung mengejarnya.

Warga yang terkesiap dengan peristiwa tersebut, awalnya hanya diam dan melihat peristiwa itu terjadi. Namun tiba-tiba ada teriakan menuding kedua orang itu sebagai rampok. Warga pun seperti tersadar dan berusaha menyergap kedua orang itu.

Saat melakukan penyergapan, salah seorang dari mereka berontak, melakukan perlawanan, sambil berteriak pada warga. "Kenapa saya? Salah apa saya?" ujarnya.

Di saat warga berusaha menyergapnya, ada tangan yang menghantam kepala orang itu dengan benda yang mirip senjata api. Sontak, hal itu membuat warga seperti dikomando untuk melakukan pemukulan. Orang itu akhirnya jatuh tak berdaya dan berhasil dilumpuhkan.

Sementara salah satu temannya yang sempat meloloskan diri sejauh sekira 10 meter, juga berhasil disergap. Tak lama kemudian, tiga mobil bermerek Avanza, Xenia, dan Isuzu Panther mendatangi lokasi dengan cepat.

Salah seorang dari rombongan lelaki berpostur besar itu, bahkan sempat mengikat kedua orang yang disergap hidup-hidup itu. "Sempat minta tali rafia sama warga buat ngikat yang hidup," ungkap Lia.

Ketiga yang belakangan diduga teroris itu, kemudian dimasukkan ke dalam salah satu mobil tersebut. Mereka juga sempat mengamankan tas kain putih yang dibawa orang di atas motor. "BB nih BB," ungkap Lia mengutip cerita kakaknya yang menuturkan ucapan salah seorang bertubuh besar itu. Tak lama ketiga mobil itu meninggalkan lokasi dengan cepat.

(Hariyanto Kurniawan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement