PEKANBARU - PT Sumatera Silpa Lestari (SSL) yang merupakan pemasok terbesar bahan baku kayu milik PT RAPP, diduga kuat merusak ratusan hektare lahan padi milik warga Desa Tangun, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Perusahaan tersebut melakukan perusakan dengan cara mengerahkan sebanyak delapan alat berat. Aksi perusahaan yang pernah masuk daftar pelaku illegal logging itu mendapatkan perlawanan dari warga setempat yang memang menggantukan hidup pada hasil pertanian.
Menurut salah satu kodinator aksi, Saroha Lubis, ratusan warga mengadakan perlawanan terhadap perusahaan yang selama ini banyak berkonflik dengan warga berbagai tempat itu. “Padahal sebentar lagi padi milik warga akan panen. Namun dasar perusahaan tidak beradab, mereka merusak dengan seenaknya. Padahal sebelumnya berdasarkan kesepakatan, perusahaan sudah tidak boleh beraktifitas,” kata Saroha kepada okezone Rabu (23/12/2010).
Dia menjelaskan ketika warga datang, semula perusahaan terus membuldoser lahan petani yang telah lama didiami warga. Namun warga terus berupaya mempertahankan haknya yang terus dihancurkan perusahaan. “Warga terus melawan dan akhirnya setelah sekian lama merusak, pihak perusahaan berhasil kami usir,” tambahnya.
Menurut Wahana Lingkungan hidup (Walhi) Riau, status tanah seluas 1100 hektare yang menjadi sengketa adalah dinyatakan status quo oleh pemerintah. “Maka dalam hal ini pihak perusahaan seharusnya tidak melakukan aktivitas. Ini yang terjadi mereka melakukan perusakan. Berarti perusahaan menantang pemerintah,” imbuh Direktur Eksekutif Walhi Riau Hariansyah Usman.
Hariansyah mengungkapkan ada dugaan kuat aparat membekingi aksi perusakan lahan milik petani. Sebab ada sejumlah polisi di lokasi kejadian saat perusakan berlangsung. “Ada pasukan Brimob dari Polda Riau yang mengawal alat berat PT SSL, sebanyak 20-an personel lengkap dengan senjata api,” katanya.
Walhi tentunya sangat menyayangkan sikap pasukan Brimob tersebut. Apalagi mereka datang dengan mengunakan mobil perusahaan. “Seharusnyakan polisi itu datang untuk menjaga keamanan agar tidak terjadi bentrokan. Tapi inikan tampak sekali polisi membela perusahaan. Ini ada apa,” tanyanya.
Dalam waktu dekat, Walhi bersama masyarakat akan mengadukan permasalah pasukan brimob ini ke Polda Riau.
(Muhammad Saifullah )