GARUT - Ribuan pohon ganja ditemukan di dua ladang berbeda di pegunungan Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Diduga sebanyak 1.169 batang pohon itu ditanam dengan bibit dari Aceh.
Polisi memastikan ganja-ganja ini masuk ke wilayah Kabupaten Garut melalui jalur Kabupaten Cianjur atau dari selatan.
“Jika mengurut kronologis peredaran ganja di Garut, kami menduga ganja-ganja ini merupakan kiriman atau bibit dari Aceh. Jalur peredarannya masuk melalui jalur lintas Sumatera, Pelabuhan Merak, Jakarta, Bogor, Cianjur, Garut wilayah selatan, kemudian ditanami di Kecamatan Cikajang. Setelah panen, baru beredar di kawasan perkotaan Garut. Artinya, saat masuk ke wilayah Garut, para pelaku mengambil jalur pegunungan agar tidak terkena razia di daerah perkotaan,” ungkap Kasat Narkoba Polres Garut AKP Nurjaman, kemarin.
Dijelaskan dia, jalur peredaran ganja ini pihaknya berdasarkan penyelidikan aparat kepolisian di kawasan Garut Selatan serta perbatasan antara Garut dan Cianjur.
Minimnya pengawasan petugas di kawasan Garut Selatan disinyalir menjadi penyebab para pelaku tidak melalui jalur Bandung dan perkotaan Garut.
“Kalau melalui jalur Kota Garut tidak mungkin, mengingat ketatnya pengawasan. Para pelaku memilih jalur ini karena memang daerahnya sepi,” jelas Nurjaman.
Pohon-pohon ganja ini sudah termasuk dari 278 batang yang ditemukan dari ladang ganja di Gunung Legok Burak, Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, pada Minggu, 16 Januari lalu dan 891 batang dari ladang di Puncak Gede Blok Mandalagiri, Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang yang ditemukan pada Sabtu, 12 Februari lalu. Polisi sampai saat ini masih belum menemukan para pelaku.
Sementara itu, Dandim 0611 Garut Letkol Arm Edy Yusnandar mengatakan, dalam satu pekan ini pihaknya akan menyusuri kembali kawasan yang diduga menjadi lokasi penanaman ganja. Adapun penyisiran yang akan dilakukan pihaknya tersebut setidaknya berada di dalam radius 10 kilometer dari lokasi penemuan dua ladang ini.
“Kami menargetkan, selama satu pekan ini akan terus melakukan penyisiran dalam radius 10 kilometer dari dua ladang yang ditemukan. Kami khawatir masih ada lagi ladang ganja lainnya di kawasan hutan ini,” ujarnya.
(Anton Suhartono)