JAKARTA - Upaya Pemprov DKI Jakarta dalam pengendalian penggunaan tembakau di Ibu Kota terus ditingkatkan, dari semula cuma 249 gedung yang dipantau, kini bertambah menjadi 700 gedung.
Bahkan pada akhir Mei ini, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta akan memberikan surat peringatan kepada 100 gedung yang mendapat predikat buruk.
Kepala BPLHD DKI Jakarta, Peni Susanti, mengatakan hingga saat ini terdapat 700 gedung yang dipantau. Dalam penilaiannya gedung-gedung tersebut dibagi menjadi empat kelompok yakni sangat baik, baik, sedang, dan buruk. "Sejauh ini sudah ada 700 gedung yang kami pantau," kata Peni, Selasa (24/5/2011).
Setelah melakukan pamantauan terkait dengan Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2010 tentang Kawasan Dilarang Merokok (KDM), gedung yang mendapat predikat buruk akan mendapatkan surat peringatan.
"Sebelumnya sudah kami berikan pemberitahuan dulu, bahwa gedung tersebut masuk dalam predikat buruk. Akhir Mei ini kita akan berikan surat peringatan kepada 100 gedung," jelasnya.
Dikatakan Peni, dari keempat kelompok gedung, hanya mendapatkan predikat buruk saja yang akan dilayangkan surat peringatan. Setelah mendapatkan surat peringatan, mereka masih akan dipantau lagi selama satu bulan untuk memperbaikinya. Jika masih belum berubah maka akan masuk ke tahap berikutnya yakni pengumunan di media, penghentian sementara, dan pencabutan izin.
"Misalnya ada hotel berbintang yang mendapat predikat buruk maka itu akan menjatuhkan redibilitasnya, jika kami pasang gedung ini tidak mentaati peraturan. Sanksinya moral," paparnya.
Untuk menegakan peraturan ini, BPLHD DKI Jakarta menggandeng banyak pihak.
Salah satunya yakni Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT). Bahkan dalam waktu dekat ini, pihaknya bersama WITT akan melarang seluruh mal di Jakarta untuk bebas rokok.
Ketua Umum WITT, Nita Yudi mengatakan, dalam rangka hari tembakau sedunia tahun ini WITT akan mengadakan kerjasama dengan pengelola mal di Jakarta untuk menerapkan smoke free mall. "Ini semua lini, masyarakat dan pemerintah bergandeng tangan, untuk mensosialisasikan dan menyadari bahaya merokok," ujarnya.
Peluncuran program itu akan berbarengan saat great sale. Karena acara tersebut juga diadakan di seluruh mal di Jakarta. "Jadi nanti judulnya smoke free mall Jakarta great sale," tandasnya.
(Muhammad Saifullah )