JAKARTA- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali menuding Kementerian Pekerjaan Umum sebagai lembaga yang harus bertanggung jawab terkait batalnya rencana pembangunan gedung baru.
Menurut Wakil Ketua BURT dari Fraksi PKS Rafrizal, gagalnya rencana pembangunan gedung baru tersebut adalah tanggung jawab Kementerian PU.
"Kekacauan gedung baru merupakan tanggung jawab kementerian PU. Mereka yang harus bertangunggjawab," ujar Refrizal kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/5/2011).
Bahkan, Refrizal mengatakan, anggota parlemen rakyat itu merasa dipermainkan oleh Kementerian PU. Pihaknya merasa dipermainkan mulai dari perubahan desain hingga aggaran. "Kami sendiri DPR dipermainkan soal gedung baru ini. Dipermainkan soal desain gedung yang selalu berubah-ubah. Dari 27 lantaui, lalu ke 33, lalu 36, sekarang 26," kata Refrizal.
Padahal menurut Refrizal, anggota DPR tidak tahu menahu soal desain gedung baru, semua desain dibuat oleh Kementerian PU. "Dikiranya kami yang mendesain ini semua. Padahal itu semua desain datangnya dari kementerian PU," imbuhnya.
Refrizal mengakui bahwa desain gedung baru itu memang dikerjakan oleh tim teknis tersendiri. Akan tetapi tim teknis tersebut berada di bawah tanggungjawab Kementerian PU bukan di bawah tanggung setjen DPR atau BURT.
"Iya memang, tapi soal desain dan lain sebagainya, itu kan kementerian PU yang tertanggungjawab. Semua gedung pemerintah pembangunannya dibawah kementerian PU. Setjen kan tidak mengerti hal teknis seperti itu," ujarnya.
Dikatakan Refrizal, pihak parlemen hanya bertanggung jawab soal anggaran, sedangkan soal desain bukanlah tanggung para anggota dewan. "Di tim teknis ada pembagian tugas masing-masing. DPR ini hanya menyetujui anggaran saja. Kita tidak tahu menahu soal desain dan sebagainya," kata dia.
Saat ditanya, apakah ada mark up yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu terkait rencana pembangunan gedung baru itu, Refrizal pun meminta para wartawan untuk menanyakannya kepada Kementerian PU.
"Soal itu saya tidak tahu. Tanya ke kementerian PU. Ujung pangkal masalah ini sebenarnya disana. Saya tidak mau menduga-duga ada apa di sini," kata Refrizal.
(Stefanus Yugo Hindarto)