Kosim, Guru Ngaji Cabul Itu Juga Pernah Hamili Bocah 10 Tahun

JAKARTA - Guru ngaji, Kosim Chotib (72), Madrasah Al Marfuah, di Jalan Swasembada Timur, No. 6 Rt 12 Rw 05, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara,  yang melecehkan 32 orang muridnya sejak tahun 2007, ternyata pernah diusir oleh warga karena pernah menghamili bocah 10 tahun.

"Kosim pernah diusir, namun kembali lagi pada tahun 2007 dan membangun Madrasah di tempat itu, sehingga membuat warga menerimanya," ujar Yusuf Al Ghifari (40), salah satu orang tua korban, kepada wartawan, Selasa (1/11/2011).

Menurut Yusuf madrasah yang dibangun oleh Abi Madrasah panggilan Kosim, ternyata dijadikan tempat ia melakukan aksinya.

"Pintu madrasah dulu ada tiga, namun satu ditutup dengan tembok dan dipindahkan ke samping, agar saat melakukan aksinya tidak terlihat,"tuturnya.

Ayah tiga anak ini, menjelaskan pelecehan seksual yang dilakukan Kosim, dilakukannya setelah bubar mengajar ngaji.

"Biasanya target ditahan seorang diri dengan alasan adanya pelajaran tambahan,"paparnya.

Lebih jauh, Yusuf menuturkan walaupun masalah ini telah didamaikan pihak kepolisian dengan menandatangi surat perjanjian yang tertanggal 15 Oktober 2011 lalu. Namun Kosim tidak memenuhi beberapa poin yang ada di dalam surat perjanjian.

"Ia tidak memenuhi untuk pindah dari Kebon Bawang, hal ini membuat sebagian warga kesal,"terangnya.

Karena dilanggarnya surat perjanjian ini, Yusuf bersama kedua orang tua korban, ditemani Lembaga Aspirasi Perempuan mendatangi Komnas PA untuk meminta pendampingan mengadu ke Polres Jakarta Utara.

"Kami juga membawa surat perjanjian yang ditandatangani 5 orang tua korban, dan 6 orang korban,"tuturnya.

Setelah mendapatkan pendampingan, Yusuf, Desinta, dan Elia Rosma, orang tua korban, saat ini sedang melapor kasus pelecahan ini ke Polres Jakarta Utara.

(Carolina Christina)