SEMARANG- Sumpah serapah bahkan ancaman kepada keluarga petugas Satpol PP Kota Semarang, Jawa Tengah, keluar dari mulut para pemilik rumah-rumah karaoke yang didirikan di pinggiran lahan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Bahkan mereka sempat menghalangi alat berat yang akan digunakan membongkar. Dua perempuan pemilik rumah karaoke nekat menghalangi alat berat yang akan digunakan membongkar bangunan yang dianggap liar itu.
Salah seorang perempuan bahkan sampai membawa anak balitanya untuk ikut menahan gerak beghoo milik Pemerintah Kota Semarang.
"Kami akan bongkar sendiri, kalau sampai dibongkar kami akan nekat. Saya bunuh semua petugas,” teriak Dewi salah seorang pemilik karaoke, Kamis (29/12/2011)
Dewi hanya meminta petugas untuk bertindak adil, bila rumah karaoke miliknya dibongkar yang lainnya juga harus dibongkar.
“Iya kalau punya saya dibongkar, sembilan bangunan lainnya juga dibongkar. Kalau perlu yang di pinggir jalan yang digunakan sebagai rumah makan itu juga harus dibongkar. Sudah puluhan juta saya keluarkan untuk membangun ini, kok seenaknya saja mau dibongkar," ujar Dewi kesal.
Dua pria yang mengatakan memiliki surat tanah dan merasa sudah minta izin membangun karaoke di lokasi itu, juga menghalangi petugas. Mereka tidak terima jika petugas membongkar karaoke yang sudah mereka bangun dengan biaya yang tidak sedikit.
Mereka bahkan mengancam akan menjadikan lokasi pembongkaran seperti Mesuji, Lampung. Mereka siap perang, demi mempertahankan rumah karaoke.
Petugas operator alat berat dan petugas PLN tak luput dari bentakan dan ancaman para pemilik rumah karaoke itu.
Akhirnya petugas Satpol PP terpaksa mundur dan menyerahkan pembongkaran kepada masing-masing pemilik. Pembongkaran akan dilakukan oleh para pemilik masing-masing, namun hal itu entah kapan akan dilakukan.
Kasi Ops Penindakan Satpol PP Kota Semarang, Daniel, mengatakan pembongkaran ditangguhkan.
"Saya menyerahkan pembongkaran kepada para pemilik. Kami sudah melakukan tugas kami sesuai prosedur, tapi bila mereka menghendaki untuk membongkar sendiri ya silakan saja," ujar Daniel.
Penertiban dan pembongkaran itu juga menyertakan petugas TNI dan Polri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
(Kemas Irawan Nurrachman)