JAKARTA - Wacana Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menjagokan Mahfud MD sebagai Calon Presiden (Capres) 2014 mendatang dinilai pengamat politik hanya upaya meningkatkan popularitas partai dan cermin ketidakpercayaan diri terhadap para kadernya.
Pengamat politik Ikhsan Tauleka menyatakan, fenomena perekrutan tokoh di luar partai politik seperti yang dilakukan PPP membuktikan kurang berhasilnya proses kaderisasi dan ada ketidakpercayaan diri kepada para kader-nya untuk menjadi presiden mendatang.
PPP dinilainya ingin meningkatkan popularitas dengan menghadirkan tokoh yang memiliki integritas dan popularitas yang tinggi di masyarakat. Dengan menyuarakan nama Mahfud MD, tampak PPP ingin sejajar dengan beberapa partai politik yang memiliki tokoh capres terkenal, seperti PDI Perjuangan yang memiliki Megawati Soekarnoputri, Golkar dengan Aburizal Bakrie dan Gerindra dengan nama besar Prabowo Subianto.
”Ini merupakan langkah pragmatis dengan tujuan menaikan posisi partai agar lebih populer sehingga bisa lolos pada kampanye legislatif dengan membawa nama tokoh yang memiliki integritasi tinggi. Ini juga termasuk dalam kegiatan manuver politik dari PPP untuk mempersuasi rakyat," ungkapnya saat dihubungi okezone, Kamis (29/12/2011).
Menurut Ikhsan, secara popularitas, Mahfud MD memang lebih terkenal dibanding Surya Darma Ali (SDA) sebagai Ketua Umum PPP. “Tampaknya SDA bukannya mengalah, tapi ya tahu dirilah kalau sangat kecil kemungkinannya jadi presiden mendatang. Secara reputasi dan integritas jelas rakyat lebih mengenal Mahfud karena beliau bersih dan jujur selama menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK),"ujarnya.
(Insaf Albert Tarigan)