JAKARTA- Partai Demokrat diterpa badai, setelah sejumlah petingginya disebut-sebut terlibat dalam kasus korupsi Wisma Atlet. Partai berlambang Mercy itu pun terguncang, Partai Demokrat dikabarkan pecah.
Namun hal itu dibantah oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustopa. “Ini bukan perpecahan, tapi dinamikan memang ada perbedaan pandangan di antara kader Demokrat, ada persoalan di Partai,” kata Saan dalam diskusi Polemik Sindo Radio Bertajuk Demokrat Terguncang di Warung Daun Cikini, Sabtu (28/1/2012)
Saan mengatakan, dirinya tak memungkiri realitas sejumlah persoalan yang terjadi di Demokrat. “Ini diawali kasus Nazaruddin, ketika kasus Nazaruddin mencuat dia menyebut kader Demokrat yang dianggap terkait dengan persoalan itu. Ini sudah satu tahun. Maka sejak setahun itulah PD diopinikan seperti yang diopinikan sekarang, terguncang, badai, atau Tsunami,” katanya.
Lebih lanjut Saan mengatakan, tentu dengan realitas yang ada PD berpikir bagaimana dengan kondisi hari ini. “Kami dari Demokrat menganggap ini semua sebagai ujian dan cobaan, semua kader berpikir bagaimana bisa melewati ujian ini dengan baik,” katanya.
Ditegaskan Saan, karena semua kader berpikir mencari jalan keluar. “Ini tsunami ini badai, tentu banyak perspektif, semuanya berargumentasi, tapi ini wajar, kader partai demokrat semuanya berupaya untuk mencari jalan keluar,’ katanya.
Tujuannya, kata Saan, dari semua pandangan itu adalah bagaimana Partai Demokrat selamat. “Hampir tiap hari, saat ini tiada hari tanpa berita partai Demokrat. Ada rapat di Cikeas saja, dan itu rapat biasa tapi dianggap ini sesuatu yang besar. Kita sadar ada persoalan di Partai Demokrat dan kita ingin buru-buru menyelesaikannya,” katanya.
(Stefanus Yugo Hindarto)