BATAM - Jenazah Suhardi Tan alias Acui (26) WNI asal Batam yang tewas dibunuh di Singapura, Senin (27/8/2012) di bawa ke Batam.
Jenazah Acui dibawa dari Singapura dengan menggunakan kapal carteran. Jenazah langsung di semayamkan di Rumah Duka Marga Tionghoa, Batam.
Di rumah duka, nampak keluarga Acui menangis histeris menyambut kedatangan jenazah Acui. Bahkan ibu korban nyaris pingsan karena tak kuasa menahan tangisan.
Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha Valuta Asing (APVA) Batam, Amat Tantoso, mengatakan kekecewaannya terhadap Pemerintahan Singapura yang dinilai lamban menangani kasus tewasnya Acui. Pasalnya, saat ditemukan Acui masih bernafas. Namun bukan ditolong, korban justru dibiarkan tergeletak bersimbah darah.
"Keluarga kecewa dengan pemerintahan dan polisi Singapura yang membiarkan korban sekarat. Harusnya ditolong dulu, bukannya dibiarkan tanpa ada pertolongan," ujar Amat Tantoso.
Suhardi Tan alias Acui ditemukan tewas bersimbah darah ditanggga darurat sebuah pertokoan di Raflesia City, Orchad, Singapura pada Jumat, 24 Agustus 2012 malam. Korban diduga di rampok usai menukarkan uang di sebuah Bank di Singapura. Uang milik korban senilai Rp1,3 miliar raib bersama tas dan telepon genggam milik korban.
(Susi Fatimah)