POLEWALI- Gara-gara persoalan ban motor, dua kelompok pemuda di Pussepang, Desa Jambu Mala, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar, terlibat aksi perkelahian. Kejadian tersebut pun mengakibatkan dua korban.
Satu orang yang diketahui bernama Jufri, 30, warga Kambe, Desa Rappang Kecamatan Tapango tewas ditempat setelah dibantai dengan senjata tajam (Sajam). Sementara korban lain yang bernama Syukur, 16, kini tergeletak di Rumah Sakit (RS) Polres Polewali, akibat luka yang dialaminya.
Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Wahyudi Rahman, SIK, mengatakan, perkelahian itu diduga, melibatkan lebih dari empat orang. Tiga orang pelaku yang diduga terlibat dalam aksi tersebut yakni Sahabuddin, Syukur dan Supriadi sudah diamankan di Mapolres.
Sementara, dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
Menurut Wahyudi, kejadian tersebut bermula karena adanya perselisihan antara korban dengan pelaku. Dari hasil penyelidikan sementara, korban menuduh pelaku Supriadi mengempeskan ban motornya.
“Merasa tidak menerima tuduhan itu, Supriadi bersama sejumlah rekannya menghadang korban yang ketika itu bersama Naia (istri korban) yang baru pulang nonton dangdut di salah satu pesta yang ada di Pussepang”, papar Wahyudi.
Ketika itu, lanjut Wahyudi, Syukur, salah satu dari keempat pemuda langsung memeluk korban. Korban yang diketahui membawa sebuah parang tidak bisa berbuat apa-apa. Seorang rekan Supriadi lagi yang diketahui bernama Kalling, langsung mengambil parang yang dibawa oleh Korban dan membantai korban hingga tewas.
Di saat yang bersamaan, Iwan, seorang pemuda yang diduga teman korban datang ke lokasi kejadian untuk membela korban. Saat itu, ia sempat menghantam Syukur dengan parang di bagian punggung dan mengeluarkan banyak darah.
Akibat luka yang dialaminya, Supriadi yang sekaligus diduga sebagai pelaku yang terlibat kini di rawat di Rumah Sakit Polewali dengan penjagaan aparat kepolisian.
“Kita sudah amankan tiga orang pelaku yang diduga terlibat dalam aksi pengroyokan itu. Sementara, dua orang lainnya yang juga terlibat masih dalam pengejaran,”ujar Wahyudi, Rabu (29/8/2012).
Untuk kepentingan penyelidikan, pihaknya kini telah memeriksa ketiga tersangka serta saksi yang diduga mengetahui kejadian tersebut.
(Stefanus Yugo Hindarto)