BANTAENG- Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 TNI se-Sulawesi Selatan yang berlangsung di pantai reklamasi Seruni, Kabupaten Bantaeng, diwarnai insiden kecil.
Atraksi terjun payung yang dilakukan oleh para penerjun profesional dari TNI tersebut tidak berjalan mulus lantaran angin kencang.
Dari pantauan di lapangan, dari total 20 penerjun, sebagian besar keluar dari target pendaratan yang telah dipasangi berupa kain berwarna orange. Sedikitnya enam orang mendarat di laut, hingga tersangkut jaring rumput laut milik warga.
Beberapa nelayan yang berada di sekitar juga ikut membantu pihak TNI untuk menyelamatkan para penerjun tersebut. Selain itu, satu orang penerjun menabrak beberapa warga yang tengah menonton hingga menyebabkan dua orang anak pingsan.
Seorang penerjun lainnya tersangkut di pohon yang terdapat di Rutan Kelas II B Bantaeng. Beberapa orang lainnya, mendarat di proyek reklamasi Pantai Seruni II yang belum rampung.
“Memang ada beberapa yang tidak mendarat di target pendaratan yang sudah disiapkan, namun itu dipengaruhi oleh angin kencang. Kecepatan angin tadi 40 knot/jam, padahal idealnya 25 knot/jam,” ungkap Kepala Penerangan Korem 141/Toddopuli (Tp) Mayor CAJ Sunaryo, Jumat (5/10/2012).
Meski demikian, kata Surayo, para penerjun yang tidak mendarat mulus tersebut, tidak mengalami cedera serius.
Sementara itu, mengenai kondisi dua anak yang pingsan, pihaknya mengaku tetap menanggung pengobatannya. Kondisi mereka juga tidak parah. Sebelumnya, panitia sudah mengimbau kepada warga agar berhati-hati dan tidak mendekat ke target pendaratan.
Peringatan HUT TNI itu juga dimeriahkan dengan beberapa pertunjukan, yakni latihan peyelamatan penyanderaan yang dilakukan oleh Yonif 700 Raider Kodam VII Wirabuana. Serta bakti sosial yang digelar jelang puncak HUT TNI.
(Kemas Irawan Nurrachman)