MEDAN - Pengamat Politik Arbi Sanit menilai mobilisasi pemimpin lokal ke tingkat nasional menjadi solusi bagi krisis rotasi dan regenerasi kepemimpinan politik serta pemerintahan nasional.
Arbi menyebutkan, eksperimen inovasi politik dengan memobilisasi pemimpin lokal sebagai kelanjutan atas keberhasilan sejumlah pemimpin lokal membangun daerahnya masing-masing.
"Banyak pemimpin lokal potensial saat ini, namun gagal menjadi pemimpin politik dan pemerintahan nasional. Semua itu akibat kegagalan demokratisasi sistem partai dan sistem pemilu, dimana sistem kaderisasi parpol gagal menyiapkan calon dan sistem pemilu gagal meluaskan potensi pemimpin lokal menjadi pemimpin nasional," terangnya pada Okezone, Rabu (24/10/2012).
Arbi Sanit menambahkan, inovasi mobilisasi pemimpin lokal ke tingkat nasional juga akan meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia. Ini dinilai akan mampu menggerakkan peningkatan peran tokoh masyarakat menjadi pemimpin politik dan pemerintah.
Namun Arbi mengaku perlu proses pemasaran politik yang terstruktur dan berkelanjutan untuk menyukseskan mobilisasi tersebut.
"Pemimpin nasional itu sejatinya merupakan pemimpin masyarakat yang naik kelas. Jadi tahu betul apa kebutuhan masyarakatnya dulu, kemudian meningkatkan kualitasnya dengan wacana dan pengetahuan lebih luas, dan dipasarkan untuk dikenal masyarakat. Bukan pimpinan birokrasi yang kehabisan karir lalu berpolitik," tandasnya.
Adapun pendekatan kepemimpinan politik dan pemerintahan dalam fase pertama inovasi politik ini, maka konten pemasaran politik yang harus dilakukan meliputi pemasaran profil, rekam jejak, integritas, visi, dan popularitas serta gaya kepemimpinan.
(Risna Nur Rahayu)