JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menyindir sejumlah ketua umum partai politik yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II untuk tetap menjalankan tugas sebagai menteri.
Tak hanya kepada para menteri, hal itu juga ditunjukkan kepada para gubernur, bupati, wali kota yang juga kembali maju dalam Pemilukada.
"Bagi jajaran anggota kabinet serta para gubernur, bupati, wali kota yang berasal dari parpol, ketika harus jalankan misi politik 2014 mendatang, laksanakan sesuai dengan ketentuan UU sesuai peraturan lain yang berlaku. Pegang teguh etika poltik dan norma batas kepatutan. Tetap mengutamakan tugas dan tanggungjawab saudara dan kita sebagai pejabat pemerintah," ujar Presiden saat memberikan pengarahan kepada gubernur, bupati/wali kota, kapolda, kepala polres, panglima kodam, dan komandan korem seluruh Indonesia di Hotel Sahid Jakarta, Jumat (30/11/2012).
Kata SBY, sebagai pemimpin sudah sepantasnya memegang teguh tanggungjawab secara penuh untuk mengatasi berbagai persoalan yang tengah dialami. Bahkan, kalau perlu tidak tidur seminggu jika masalah yang dihadapi sulit.
"Kalau ibaratnya kita tidak tidur selama satu minggu karena ada masalah, mari kita lakuan. Kita dipilih rakyat untuk itu. Para menteri saya angkat juga untuk itu. Saya berharap semua ambil tanggungjawab penuh bukan beban tapi amanah. Semua harus benar-benar bertanggungjawab di seluruh indonesia," tuturnya.
Selain itu, SBY juga menegaskan kepada para kepala daerah dan aparat kepolisian di daerah terkait persoalan buruh dan sengketa lahan agar tidak dibiarkan.
"Atasi dan susun aturan baru yang tepat. Kalau masalah itu bertabrakan aturan, segera susun aturan yang tidak bertabrakan. Tidak sesuai Perda, ubah Perda itu. Konlfik Perda dan aturan nasional ya lakukan perubahan. Hulu perbaiki dulu," katanya.
SBY juga meminta kepada para menteri dan kepala daerah untuk tak mudah mengeluh atas banyaknya persoalan yang terjadi. "Setiap masalah akan selalu datang dan pergi. Tidak perlu mengeluh. Mulai dari saya, wapres pastikan sampai kepala desa melakuan hal yang sama," tutupnya.
(Rizka Diputra)