Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perlindungan TKI Masih Buruk

Misbahol Munir , Jurnalis-Rabu, 01 Mei 2013 |07:07 WIB
Perlindungan TKI Masih Buruk
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Keluhan tenaga kerja Indonesia (TKI) tak hanya terjadi di tanah air. Para pekerja yang mencoba mencari penghargaan lebih tinggi atas karya mereka ke luar negeri juga memiliki  keluhan kepada pemerintah. Bukan soal upah, tapi soal perlindungan dan perhatian pemerintah.
 
 
Pemerintah mencatat kasus TKI bermasalah di negeri orang mengalami penurunan. Pada tahun 2012 TKI bermasalah sekitar 31.528 orang. Turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 44.432 orang. Sedang tahun 2010 jumlah TKI bermasalah mencapai 60.399 orang.
 
Memang, jumlah kasus TKI bermasalah mengalami penurunan. Namun, kasus tersebut turun karena kebijakan pengetatan penempatan TKI. Bedasarkan hasil polling independen yang dilakukan oleh Indonesia Research Center (IRC) pada 20-22 April 2013, permasalahan dan perlindungan terhadap TKI masih sangat buruk.
 
“Penanganan permasalahan dan perlindungan TKI menurut mayoritas pekerja, masih buruk (41,3 persen). Sekitar 16,3 persen malah mengatakan sangat buruk,” demikian hasil survei IRC yang diterima Okezone, Rabu (1/5/2013).
 
Maklum sejak tahun lalu, ada beberapa kasus TKI Indonesia di luar negeri yang mencuat diberbagai pemberitaan. Seperti penembakan misterius TKI yang diduga adalah bagian dari operasi sindikat penjual organ tubuh di Malaysia. Tiga TKI yang tewas dalam penembakan itu, Mad Noor (28), Herman (34), serta Abdul Kadir Jaelani (25). Ada juga kasus tiga orang Polisi Diraja Malaysia yang memperkosa Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Batang, Jawa Tengah.
 
Pendampingan dan perlindungan pemerintah terhadap kasus-kasus seperti itu, menurut responden IRC tidak memuaskan. Hanya sekitar 30,4 persen responden yang mengatakan penanganan saat ini sudah cukup. Sekitar 9 persen baik dan 2,3 persen mengatakan sangat baik. Pekerja perempuan di luar negeri lebih merasakan penanganan kasus kurang memuaskan dari pemerintah.
 
Menurut 75 persen responden perempuan, penanganan kasus TKI oleh pemerintah masih sangat buruk. Hanya, sekitar 25 persen pekerja saja yang merasa sudah cukup. Sedang responden laki-laki, memiliki angka berbeda. Mayoritas (50 persen) mengatakan penanganannya buruk, sisanya mengatakan cukup (38,9 persen).

(Misbahol Munir)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement