JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, pengacara bisa mendapatkan hukuman yang lebih berat apabila melakukan suatu pelanggaran. Sebab, kata Ruhut, pada dasarnya pengacara mengerti hukum.
"Pengacara itu pilar penegakan hukum dan perlu diketahui apabila para penegakan hukum melakukan pelanggaran bisa jadi lebih berat karena mereka pada dasarnya tahu hukum," kata Ruhut saat dihubungi Okezone, di Jakarta, Sabtu (27/8/2013) malam.
Mantan pengacara ini mengimbau agar rekan-rekan bekas seprofesinya ini tidak bertindak melebihi kewenangannya sebagai pembela. "Ya jadi siapapun pengacaranya jangan maen api nanti terbakar, karena saat ini KPK tidak main-main di dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi ini dan kali ini menimpa kantor pengacara," ujar Ruhut.
Ruhut menilai, ada yang hilang dari semangat rekan-rekan seprofesinya ini. Kerja keras, lanjutnya, merupakan salah satu semangat yang hilang dari profesi tersebut.
"Ini karena budaya mau enaknya saja. Semua diukur dengan uang, maka berkembanglah markus-markus itu. Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Markus ini sudah menjadi rahasia umum, aku tidak mau mengkritisi hakim, jaksa atau polisi, yang aku kritisi adalah pengacara. Janganlah melakukan hal demikian," paparnya.
Ruhut pun menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk menindak para pelaku. Dia juga meyakini dalam kasus ini, tersangka bisa saja bertambah. "Dan kaitan dengan kasus ini, kita percayakan kepada KPK, terhadap pengembangannya, karena tidak menutup keminungkinan akan ada tersangka baru," pungkasnya.
Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap staf Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Agung (MA) serta anak buah pengacara Hotma Sitompul, Mario Carmelio Bernardio.
Dalam operasi ini, Mario ditangkap KPK di Kantor Hotma Sitompul di Jalan Martapura, Jakarta Pusat, pada pukul 13.20 WIB Kamis (25/7/2013). Sedangkan Djodi ditangkap di bilangan Monas, Jakarta Pusat sejam sebelumnya. Dari tangkapan ini, KPK juga menyita uang Rp80 juta yang diduga adalah uang transaksi.
(Rizka Diputra)