Jurus Jitu HT Mengatasi Daerah Tertinggal
KUPANG - Potensi besar suatu wilayah merupakan kunci dalam membangun dan menyejahterakan masyarakatnya. Kekuatan inilah yang seharusnya dikembangkan untuk bangkit dari ketertinggalan suatu daerah.
Pandangan tersebut disampaikan calon wakil presiden dari Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo (HT), dalam Dialog Lintas Tokoh di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (2/11/2013).
Menurut HT, pengembangan daerah di Tanah Air harus dibenahi. Realitanya, kata dia, sejumlah wilayah di Indonesia kaya, namun masih berstatus tertinggal.
Oleh karenanya, kata HT, potensi dan keunggulan suatu wilayah harus dipeta-petakan. Dari situ dapat ditentukan dengan matang langkah-langkah mengembangkan potensi tersebut.
”Yang menjadi basis kekuatannya apa? Misalnya NTT dengan potensi kelautannya, berarti harus disiapkan industri di sektor tersebut. Setelah pemetaan potensi tersebut maka setelah itu baru bicara anggaran,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menekankan penyerahan anggaran perlu dilakukan secara transparan. Contohnya, pembangunan jembatan, penyerahahan dilakukan dengan termin. Sehingga, kualitas dan tahap pekerjaan bisa dikontrol. “Berdasarkan progress pengerjaan,” tukasnya.
HT menilai, pembenahan dengan pola seperti itu bisa mendorong kesadaran warga untuk menciptakan budaya antikorupsi.
Menciptakan kesadaran tersebut, lanjut HT, harus dimulai dari pemimpinnya. Dia mencontohkan alokasi konsensi pertambahan yang sarat makelar.
“Konsensi pertambangan di daerah perlu diteliti dan transparan lagi, sehingga potensi-potensi di daerah benar-benar bisa dikelola dengan baik, dan hasilnya dirasakan manfaat setempat,” pungkasnya.
(Anton Suhartono)
