Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Prabowo Diprediksi Menang Satu Putaran

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Jum'at, 09 Mei 2014 |21:47 WIB
Prabowo Diprediksi Menang Satu Putaran
Prabowo Subianto (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Lembaga Survei & Polling Indonesia (SPIN) melakukan penelitian untuk melihat peluang calon presiden (Capres) yang akan terpilih. Hasilnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dipredisi akan memenangkan pilpres dalam satu putaran.

"Siapapun Cawapres pendamping Prabowo Subianto sebagai Capres nanti dalam Pilpres 9 Juli 2014 diprediksi bisa menang satu putaran," ujar Direktur Eksekutif Survei & Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara dalam Public Expose di Jakarta, Jumat (9/5/2014).

Dalam hasil surveinya tersebut, bila Prabowo berpasangan dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) akan mendapat persentase tertinggi sebesar  20,1 persen, disusul oleh Prabowo-Aburizal (Prabu) 19,2 persen, Prabowo-Kalla (Prala) 18,3 persen, Prabowo-Mahfud (Pramah) 16,9 persen. Sedangkan Prabowo-Dahlan Iskan (Pradis) 14,5 persen, dan Prabowo-Aher (Praher) 11persen.

"Pasangan tiga teratas, yakni Prabowo-Hatta (Prahatta), Prabowo -Aburizal  (Prabu), dan Prabowo-Kalla (Prala), memenuhi syarat komposisi ideal dari aspek Jawa-Non Jawa, Sipil-Militer, dan eligibilitas Presidential Threshold," bebernya.

Menurutnya, ada tiga alasan kenapa Prabowo dan cawapresnya akan memenangi Pilpres nanti. Pertama, perolehan suara Partai Gerindra melonjak drastis  (12 persen) dibanding hasil pemilu 2009 (4,4 persen). 

PDIP yang di tahun 2009 mendapat 14 persen suara, sekarang  diprediksi mendapat 19 persen suara berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei.

"Perolehan suara Partai Gerindra melonjak mendekati 170 persen, sedangkan PDIP cuma naik 35 persen bila dibandingkan dengan hasil Pemilu 2009," ujarnya.

Prabowo dianggap lebih mampu mendongkrak perolehan suara  Gerindra, dibanding efek jokowi terhadap PDIP di Pileg 9 April 2014. Saat ini Jokowi juga mengalami penurunan elektabilitas.

Alasan kedua sambung Igor adalah parpol berkoalisi adalah kalkulasi dari kemenangan yang mungkin diraih dari komposisi  jitu pasangan Capres-Cawapres yang diusung, effektivitas strategi komunikasi, pilihan isu dan program yang tepat, serta bekerjanya mesin parpol pendukung secara maksimal.

"Dan yang ketiga semakin luasnya dukungan  terhadap pencapresan Prabowo mulai dari pengusaha, buruh, mahasiswa, akademisi sampai pengusaha. Bahkan ada sejumlah relawan dari kompetitornya yang sekarang beralih menjadi pendukung Prabowo," ungkapnya.

Saat disinggung koalisi Golkar-Gerindra, Ical harus enurunkan posisinya Cawapres  jika ingin duet dengan Prabowo. "Komposisi Prabowo sebagai Capres dengan ARB sebagai Cawapresnya dilandasi pada soal elektabilitas kedua figur tersebut dari hasil survei," tegasnya.

Survei ini dilakukan pasca Pileg tanggal 15-30 April 2014, melibatkan 1070 responden berusia 17 tahun keatas yang tersebar di 33 provinsi dengan metode multistage random sampling. Margin of error tiga persen disertai tingkat kepercayaan 95 persen. Survei  SPIN  didanai secara mandiri, dan bukan hasil resmi dari KPU.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement