YERUSALEM – Rusia memutuskan untuk mengakhiri embargo dengan mengirimkan sistem pertahanan rudal ke Iran. Kantor Perdana Menteri (PM) Israel menyatakan Benjamin Netanyahu khawatir itu akan meningkatkan agresi Iran.
Sebagaimana diketahui, Rusia memutuskan untuk menjual sistem pertahanan militer jenis S-300 ke Iran. Keputusan negara yang dipimpin Vladimir Putin itu pun menuai kecaman dari berbagai pihak.
“PM Netanyahu mengekspresikan keputusan Presiden Putin bahwa langkah ini akan meningkatkan agresi Iran dan akan menganggu stabilitas keamanan di Timur Tengah,” demikian pernyataan Israel seperti diberitakan IB Times, Rabu (15/4/2015).
Dari awal, PM Netanyahu memang sudah khawatir mengenai efek dari kesepakatan program nuklir Iran dengan negara-negara Barat. Dia takut Iran akan membuat bom dari bahan nuklir.
“Setelah perjanjian senjata ini, apakah semua orang mengklaim bahwa kesepakatan dengan Iran akan membuat Timur Tengah menjadi aman,” tanya Netanyahu ketika itu.
Sebelumnya Ali Shamkhani, Dewan keamanan Iran, mengharapkan Rusia akan mengirimkan sistem pertahanan antirudal itu pada akhir tahun ini.
(Hendra Mujiraharja)