SEJAK Republik Indonesia belum lama lahir, negeri ini bak sudah jadi “rebutan” untuk dipengaruhi blok barat yang dibawahi Amerika Serikat (AS) dan timur yang dikomando Uni Soviet.
Sebelum tercipta poros Jakarta-Moskow-Beijing-Pyongyang di era 1960an, sedianya “poros” Yogyakarta-Moskow sudah pernah tercipta lebih dulu, tepatnya pada 26 Mei 67 tahun silam (1948).
Seperti dikutip buku ‘Kronik Revolusi Indonesia’, pihak Soviet mengumumkan peresmian dan ratifikasi pertukaran Konsuler antara Soviet dan RI lewat Radio Moskow.
Hal itu bisa terjadi setelah empat hari sebelumnya, tercipta pertemuan antara perwakilan Soviet dengan Duta Besar Istimewa RI di Praha (Cekoslovakia, kini Republik Ceko, di mana Suripno mengaku mendapat instruksi dari Pemerintah RI untuk mengadakan hubungan dengan negara-negarar Eropa Timur.