KUPANG - Ketua Komisi Pengaduan Dewan Pers Imam Wahyudi mengingatkan jurnalis dan lembaga media yang seusungguhnya untuk mewaspadai tindakan oknum berlagak jurnalis dari media abal-abal, demi menjaga marwah pers sebagai salah satu pilar demokrasi.
"Kondisi dengan hadirnya media abal-abal sudah sangat mengkhawatirkan, karena itu penting untuk diwaspadai," katanya saat berdiskusi bersama para pengurus Aliansi Jurnalis Indpenden (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Kupang, Jumat, (29/4/2016).
Dia mengatakan, kondisi pergerakan di dunia jurnalistik Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dengan hadirnya sejumlah oknum dan media abal-abal. Hal itu sudah sangat mengganggu kebebasan pers yang sudah diberikan kepada para pencari berita yang berpihak kepada kebenaran itu.
Bahkan bukan tidak mungkin, dengan kehadiran media abal-abal telah mengubah suasana pergerakan pers di tengah masyarakat yang bisa berimbas kepada menurunya kepercayaan publik terhadap profesi tersebut.
Kebebasan pers yang sudah diberikan, boleh jadi akan dikembalikan sebagiamana yang pernah terjadi di masa silam. Satu komando pers yang berada di tangan pemerintah bisa menjadi langkah solutif jika kondisi pergerakan media abal-abal ini tidak bisa dibendung.