DENPASAR – Ratusan pekerja dari Aliansi Buruh Bali Bersatu bergerak melakukan aksi memperingati Hari Buruh Sedunia yang jatuh pada 1 Mei. Ratusan buruh dalam perjalanan aksinya ini diiringi musik tradisonal Bali yaitu bale ganjur dan tiupan sang sakala.
Setiap akan menyanyikan yel-yel, para peniup sang sakala memberikan komando. Adanya hal tersebut untuk menambah semangat para buruh untuk aksi.
Dalam aksinya kali ini, para buruh mengitari Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, sejak pukul 08.00 Wita. Banyak warga yang menyaksikan aksi tersebut lantaran bertepatan dengan hari Minggu. Masyarakat yang mendengarkan yel-yel buruh bersatu tak bisa dikalahkan pun ikut meneriakkan hal tersebut.
Koordinator aksi, Aliansi Buruh Bersatu Bali, Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana mengatakan, hari buruh ini sebagai wujud rasa syukur dan juga keprihatianan buruh di Bali yang sampai saat ini masih jauh sebagai buruh yang bermartabat dan sejahtera.
Pihaknya menyatakan, dalam aksinya ini menyatakan sikap di antaranya adanya penerapan upah minimum sektoral.
“Selama ini perusahaan jarang menetapkan UMK atau UMP. Itu hanya sebatas di kertas,” ucapnya di Renon, Denpasar, Minggu (1/5/2016).
(Baca Juga : Tiga Tuntutan Buruh Pelabuhan Indonesia)