BANDUNG - Hizbut Tahrir Indonesia menginginkan Kota Bandung menjadi berbasis syariah. Sementara saat ini, Kota Bandung lebih identik sebagai kota jasa dan pariwisata.
Untuk mewujudkan keinginannya, HTI menggagas konsep 'Bandung Barokah'. Berbagai hal akan disusun agar Kota Bandung benar-benar berbasis syariah dalam segala hal.
Penanggungjawab Tim Perumus Konsep Bandung Barokah HTI Kota Bandung, Ponsen Sindu Prawito, mengatakan saat ini pembangunan Kota Bandung lebih didasarkan pada pembangunan yang bersifat materialistis dan fisik. Tapi dalam saat bersamaan, sisi agamis dalam segala proses pembangunan jauh dari unsur syariah.
"Ini yang mengkhawatirkan karena nanti ketika pembangunan yang sifatnya materialistis dan fisik itu nanti akan menggerus kepada warga kota yang jauh dari agama," kata Ponsen dalam konferensi pers di Bandung, Rabu (3/8/2016).
Konsep 'Bandung Barokah' sendiri intinya berbasis pada pembangunan tanpa meninggalkan syariat agama Islam. Bukan hanya pembangunan fisik, di dalamnya juga terdapat pembangunan sosial yang diharapkan membuat umat muslim semakin dekat dengan Islam.