Mengenang 343 Petugas Pemadam Kebakaran Tewas dalam Serangan 9/11
NEW YORK – Serangan teroris Al Qaeda ke Menara Kembar World Trade Center 15 tahun lalu meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Di antara ribuan orang yang meninggal dalam tragedi itu adalah 343 petugas pemadam kebakaran New York.
Orang-orang yang justru berlari masuk, menolong para korban yang terjebak di bawah reruntuhan tanpa mementingkan keselamatan mereka sendiri. Nama mereka kini terukir dalam tugu peringatan di Ground Zero, New York dan dibacakan setiap tahunnya pada hari peringatan di Gereja Katedral Santo Patrick.
Prosesi mengenang jasa 343 pemadam kebakaran yang gagah berani itu akan dipimpin oleh Kardinal Timothy Dolan. Dalam kesempatan ini, Wali Kota New York, Bill de Clasio mencatat para pejuang yang tewas ini berusia antara 22 sampai 71 tahun.
“Kita ingat apa yang dilakukan anggota pemadam kebakaran New York (FDNY) dalam menghadapi sesuatu (bencana) tidak dapat dibayangkan. Mereka tidak mementingkan keselamatannya sendiri. Mereka menunjukkan keberanian. Ketika kita sangat membutuhkan (bantuan), mereka melakukan (upaya penyelamatan) yang terbaik,” ujarnya, seperti dilansir dari Belfast Telegraph, Minggu (11/9/2016).
Blasio mengungkap, para petugas pemadam kebakaran saat tragedi 9/11 meninggal akibat polusi udara berat. Hal yang sama juga melanda para petugas yang masih hidup dan meninggalkan penderitaan kronis bagi mereka hingga saat ini.
Ratusan kerabat dan keluarga dari 343 pemadam kebakaran yang gugur saat menjalankan misinya pada 11 September 2001 rencananya akan berkumpul di Ground Zero untuk mendengarkan kisah keberanian mereka sekali lagi. Upacara peringatan khusus diadakan bagi mereka, diiringi longmarch yang membawa bendera kebangsaan AS dan spaduk hitam-ungu-hitam bertuliskan 343.
Regu penyelamat yang meninggal dalam serangan 9/11 tersebut antara lain 37 petugas kepolisian New York dan New Jersey (PAPD), 23 petugas kepolisian NYPD, delapan petugas paramedis, serta seekor anjing pelacak. Mereka segera datang saat pesawat American Airlines pertama yang dibajak menghantam menara utara WTC. Sayangnya, beberapa dari mereka terkubur dalam reruntuhan saat mengevakuasi korban lain.
(Silviana Dharma)
