Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Revolusi Pasti Terjadi jika Ahok Tak Ditangkap

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Selasa, 08 November 2016 |08:20 WIB
Revolusi Pasti Terjadi jika Ahok Tak Ditangkap
Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok usai diperiksa Barskrim di Mabes Polri. Foto Hafidz Mubarak/Antara
A
A
A

JAKARTA – Jaringan Muda Nahdhatul Ulama (JMNU) mengatakan bahwa ada 2 juta lebih massa umat Islam yang melakukan aksi demonstrasi di bawah komando Habib Rizieq Syihab yang berujung mengepung Istana Negara pada Jumat, 4 November 2016.

JMNU menilai, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan sikap pembelaan yang membabi buta terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus penistaan Alquran dan penghinaan terhadap ulama seperti sikap Jokowi belakangan ini pasca aksi bela Islam 2, maka dapat dipastikan bahwa revolusi sosial niscaya akan terjadi.

“Kami ingatkan kepada Presiden, salah ambil langkah maka jabatan Anda sebagai taruhannya. Kami tahu bahwa orang-orang di belakang Ahok lah yang mendukung Anda menjadi Presiden,” demikian pernyataan tertulis M. Adnan Rara Sina, Sekretaris Jenderal JMNU yang diterima Okezone, Selasa (8/11/2016).

“Tapi jika itu menyandera Anda dan mengorbankan umat Islam yang marah karena kitab sucinya di hina, maka kehancuran akan bersama Anda semakin dekat. Revolusi pasti terjadi jika Ahok tak ditangkap. Tanda-tandanya sudah nampak dari besarnya perhatian rakyat dan aksi protes di berbagai daerah,” tuturnya.

Lebih lanjut, JMNU melihat sikap Kapolri dari mimik wajah maupun pernyataan di televisi tampak bahwa Tito Karnavian dalam tekanan berat dan hanya bisa menuruti arahan dan perintah Presiden sehingga supremasi hukum terabaikan. Hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement