Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Myanmar Susun Bukti bahwa Rohingya bukan Pribumi Rakhine

Silviana Dharma , Jurnalis-Kamis, 15 Desember 2016 |11:12 WIB
Myanmar Susun Bukti bahwa Rohingya bukan Pribumi Rakhine
Polisi Bangladesh menjaga Muslim Rohingya yang mencoba melarikan diri ke Bangladesh. (Foto: Reuters)
A
A
A

RAKHINE - Kementerian Budaya dan Urusan Keagamaan Myanmar sedang menyusun risalah yang membuktikan bahwa sekelompok orang yang mengaku Muslim Rohingya bukanlah asli penduduk Rakhine. Bukti-bukti tersebut ditelaah dari berbagai literatur dan catatan sejarah yang ada.

Dalam pengumumannya di Facebook, kementerian yang bersangkutan menjelaskan, dokumen sejarah yang dibuat pada era penjajahan Inggris, baik sesudah maupun sebelumnya juga tidak pernah menyebut komunitas itu sebagai Rohingya. Adanya adalah Bengali atau Bangla, para pengungsi yang datang dengan perahu dari Bangladesh.

Para pengungsi tersebut kemudian dilokalisasi ke Rakhine oleh pemerintahan kolonial Inggris, setelah Perang First Anglo-Burma pada 1824. "Mereka datang dalam jumlah besar dan disebut Bangla," tegasnya, seperti disunting Asian Correspondent, Kamis (15/12/2016).

Sementara istilah Rohingya, pertama kali digunakan pada 20 November 1948. Saat itu, Anggota Parlemen Bangla bernama Abdul Gafar mengarang cerita palsu tentang sebuah kapal karam kepada Menteri Dalam Negeri Burma.

"Mereka dipanggil Rohingya di bawah pemerintahan mantan Perdana Menteri U No. Saat itu, mereka dimanfaatkan untuk memenangkannya dalam pemilu. Bagaimanapun, sebutan itu ilegal. Istilah Rohingya tidak pernah ada dan kami tidak akan pernah mengakuinya," tukas Panglima Komando Jenderal Min Aung Hlaing.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement