Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Edi Somad Prajurit yang Lolos dari Ujung Bedil Belanda

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 12 April 2023 |04:02 WIB
Kisah Edi Somad Prajurit yang Lolos dari Ujung Bedil Belanda
Edi Somad (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

PADA zamannya, Edi B Somad yang hanya seorang prajurit Tentara Republik Indonesia (TRI, kini TNI) sekelas bintara di Batalyon V Resimen Cikampek terbilang spesial. Ia mampu menguasai bahasa asing, Jepang dan Belanda.

Kemampuannya itu juga yang meloloskannya dari ujung bedil Belanda. Edi merupakan salah satu pejuang republik di masa 1945-1949.

Bahasa Belanda menjadi 'makanannya' sehari-hari saat mengenyam pendidikan HIS (Hollandsch-Inlandsche School) di Bogor. Edi memang berkesempatan mengenyam pendidikan di sekolah Belanda karena ayahnya bekerja di maskapai pelayaran Belanda.

Sedang bahasa Jepang ia kuasainya saat Jepang menduduki Hindia Belanda sejak 1942. Edi sempat ikut pendidikan Heiho Rikugun (Pembantu Tentara Angkatan Darat Jepang) selama enam bulan.

Bahasa asing yang dikuasainya ini yang membantunya menghindar dari ujung bedil Belanda, pasca-Jepang menyerah dan Belanda masuk ke Indonesia lagi dengan membonceng sekutu.

Dikisahkan, Edi Somad yang pandai berbahasa Belanda, menyamar jadi pedagang jeruk untuk kemudian bersiasat merampas bedil tentara Belanda. Kemudian, Edi mengisahkan bagaimana dirinya sempat diinterogasi tentara Belanda.

“Medio 1947 itu, saya lupa bulannya, pernah dikirim ke Bogor untuk misi merampas senjata. Beberapa waktu setelah menyamar, saya sempat kena razia tentara Belanda di Bogor, pas lagi tidur di asrama yang disediakan seseorang yang namanya Pak Toha,” kenang Edi kepada Okezone beberapa waktu lalu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement