2 Jasad Tentara Australia Ditemukan di Kalimantan

Anton Suhartono, Jurnalis
Selasa 16 Maret 2010 14:56 WIB
Seorang Suku Dayak sedang mengayuh perahu di area ditemukannya dua tentara Australia yang tewas pada 1966 lalu di Kalimantan Barat. Letnan Ken Hudson (kanan atas) dan Prajurit Bob Moncrieff (kanan bawah). (Foto: The Australian)
Share :

JAKARTA - Kerangka dua tentara Australia yang dikabarkan hilang saat menjalankan tugas di Kalimantan Barat pada 1966, ditemukan.

Letnan Ken Hudson dan Prajurit Bob Moncrieff merupakan dua tentara yang hilang saat konfrontasi Indonesia dengan Malaysia soal perbatasan.

Saat berbicara di hadapan anggota parlemen Australia beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Kevin Rudd menyatakan bantuan militer Indonesia sangat penting untuk mengungkap keberadaan kerangka Hudson dan Moncrieff. Keduanya merupakan anggota Pasukan E, Skuadron 2 SASR (Special Air Service).

Hudson dan Moncrieff tenggelam di sebuah sungai di perbatasan Indonesia-Malaysia 44 tahun lalu saat sedang berpatroli.

“Kerangka dua tentara Australia yang hilang dalam tugas pada 1966 di Indonesia, telah ditemukan dan telah diidentifikasi,” ungkap Rudd seperti dikutip The Australian, Selasa (16/3/2010).


“Saat menyusuri sungai, mereka terpisah dari anggota patroli lain. Meski sudah dilakukan pencarian, mereka tidak juga ditemukan saat itu,” tambah Rudd.

Insiden itu terjadi pada dini hari 21 Maret 1966 saat SAS berpatroli di Sungai Sekayan. Pada 2008, militer Indonesia yang diwakili Komando Pasukan Khusus (Kopassus) bersama SAS mulai melakukan pencarian kerangka Hudson dan Moncrieff.

Kunci ditemukan kerangka Hudson dan Moncrieff adalah informasi yang diberikan masyarakat Ketua Suku Dayak. Pencarian pun dilakukan menggunakan kano karena area sungai tidak mungkin ditelusuri dengan aalat transportasi lain.

Indonesia dan Malaysia terlibat sengketa perbatasan pada 1962 dan 1966. Konfrontasi itu juga melibatkan tentara Australia dan Inggris.

Sebanyak 23 tentara Australia tewas dalam konfrontasi itu, di mana tujuh diantaranya meninggal dalam operasi. Isu ini sempat dipendam karena saat itu sangat sensitif untuk diangkat ke publik.

(Anton Suhartono)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya