LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Gordon Brown kemarin mengumumkan Pemilihan Umum (Pemilu) Inggris bakal digelar pada 6 Mei mendatang.
Dia menegaskan, Inggris berada pada “jalur menuju pemulihan” dan menyarankan agar para pemilih untuk tidak menjadikan jalan tersebut berisiko. Pengumuman tersebut digelar di Downing Street, Kantor PM Brown, setelah pertemuan selama 20 menit dengan Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham untuk membubarkan Parlemen.Atas keputusan tersebut, Brown mengambil langkah penuh risiko karena harus menghadapi tantangan berat dari Partai Konservatif.
Meski demikian, Brown berkilah bahwa pihaknya ingin mencari mandat jelas dan terus terang untuk melanjutkan upaya pemulihan ekonomi. Dia mengungkapkan akan berkeliling Inggris.“Kita tidak akan mengizinkan 13 tahun investasi dan reformasi pelayanan publik untuk membantu pelayanan yang lebih baik di masa depan, tetapi meletakkan hal tersebut pada posisi yang berisiko,” ucapnya.
Brown juga memberikan penghormatan kepada pasukan Inggris di Afghanistan dan menyatakan Partai Buruh akan mendukung mereka dengan segala cara. Dia juga berjanji membuat rencana untuk menjadikan perpolitikan Inggris lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Brown, Partai Buruh akan berjuang untuk keadilan sepanjang waktu. “Kita akan tetap mengatakan kepada rakyat Inggris, ‘Masalah kita adalah masalah Anda’”. Hal itu dia ungkapkan sebelum menyerukan, “Ayo kita lakukan.” Pengumuman pemilu itu disambut meriah oleh kubu oposisi Inggris. David Cameron dari Partai Konservatif menawarkan “awal yang segar, harapan, perubahan, dan optimisme”. Sedangkan pemimpin Liberal Demokrat Nick Clegg mengatakan, partainya menawarkan “perubahan yang nyata”. Clegg mengatakan, pihaknya tidak akan membiarkan kampanye pemilu hanya dimainkan oleh “dua kuda pacu”.“Rakyat akan mencari sesuatu yang berbeda,” paparnya.
“Ini pilihan antara politik tradisional yang dimainkan dua partai tua dan sesuatu yang baru, sesuatu yang ber-beda, yakni Liberal Demokrat,” ujarnya. Bagaimana dengan jajak pendapat yang berkembang di mediamedia Inggris? Jajak pendapat ICM bekerja sama dengan Guardian menunjukkan bahwa kubu Konservatif hanya memenangkan Pemilu 6 Mei mendatang dengan selisih empat poin.Partai Konservatif memperoleh 37 persen, Buruh dengan 33 persen, dan Liberal Demokrat meraih 21 persen. Sedangkan jajak pendapat yang dilakukan YouGov bekerja sama dengan The Sun dan Oponium dengan The Daily Express menunjukkan bahwa Konservatif memimpin 10 persen dibandingkan Partai Buruh. The Sun menyebutkan bahwa kubu Konservatif memperoleh 41 persen, Buruh meraih 31 persen, dan Liberal Demokrat dengan 18 persen.
Era Partai Buruh dimulai saat Tony Blair memenangi Pemilu 1997. Berturut-turut setelah itu, Partai Buruh berkuasa. Pada pemilu kali ini kubu Konservatif berharap untuk memenangkan pemilihan nasional untuk pertama kalinya sejak 1992. Tapi, Partai Buruh yang menang dalam tiga pemilihan umum terakhir akan berusaha mencatat sejarah dengan meraih kemenangan keempat berturut-turut. Jika hal tersebut terwujud, Brown akan mencatat sebuah prestasi yang belum pernah mereka capai dalam sejarah Inggris sebelumnya. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
(Rani Hardjanti)