Said Agil: Jangan Sebut "Kebohongan"

Rifa Nadia Nurfuadah, Jurnalis
Senin 24 Januari 2011 08:49 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Share :

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Agil Siraj menyatakan, tidak setuju atas penggunaan istilah “kebohongan publik” oleh tokoh lintas agama dalam kritik mereka atas pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.  
“Secara substansial, saya setuju atas kritikan terhadap pemerintah. Namun, saya tidak sependapat dengan istilah ‘kebohongan publik’ yang digunakan,” ujar Said di kantornya, Rabu (19/1/2010).
 
Said Agil menambahkan, para tokoh agama tersebut seharusnya tidak menggunakan kata-kata kasar ketika memberikan kritik. Menurutnya, jika seorang ulama menggunakan bahasa kasar, itu berarti mengajari umatnya untuk lebih kasar. Padahal, Islam mengajarkan untuk menyampaikan kritik dengan cara yang santun
 
“Kami dari NU sangat menghindari ucapan yang tidak didasari hikmah. Dan saya menjaga betul hal itu, sebab di belakang saya ada umat yang besar,” ujar Said menegaskan.
 
Said menilai, tepat jika dikatakan kinerja pemerintah gagal atau belum berhasil. “Pemerintah mungkin berhasil dalam pembangunan, tetapi tidak dalam pemerataan hasil pembangunan,” tutupnya.

(Lusi Catur Mahgriefie)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya