JAKARTA - Tokoh lintas agama berang dengan pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang menyindirkan sebagai gagak hitam pemakan bangkai yang nampak seperti merpati berbulu putih.
"Tuduhan itu tidak benar. Kita hanya menyampaikan hal-hal yang positif kepada masyarakat. Saya enggak seperti gagak hitam, saya biasa-biasa ajalah," ujar KH Solahudin Wahid di Maarif Institut, Jalan Tebet Barat Dalam 2, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2011).
Di tempat yang sama, anggota Badan Pekerja Gerakan Tokoh Lintas Agama Melawan Kebohongan M Deddy Julianto, balik menuding Dipo Alam sebagai kucing basah yang ingin jadi harimau. "Dia sendiri sebenarnya kucing-kecil dan basah yang tidak berprestasi yang kepengen jadi harimau. Dia itu salah langkah," sindirnya.
"Dipo Alam coba cuti dulu dua minggu. Peryataannya sudah kontraproduktif. Dia sengaja membuat isu-isu kecil untuk menutupi isu-isu besar," timpal Romo Franz Magnis Suseno.
Sementara itu Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan (HAK) Konferensi Waligereja Indonesia Antonius Benny Susetyo meminta Dipo Alam tidak memprovokasi dengan pernyataannya. "Jadi negarawan sajalah, tapi jangan jadi kompor dan harus mampu mengangkat kinerja pemerintahan" ujarnya.
(Dadan Muhammad Ramdan)