JAKARTA - LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) menganggap wajar jika Soeharto memenangi hasil survei yang dilakukan Indo Barometer. Soeharto layak menempati posisi pertama sebagai presiden paling disukai publik.
Namun, hasil survei tersebut tidak berarti apa-apa lantaran kedua nama yakni Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak membawa dampak signifikan dalam kemajuan ekonomi selama menjabat sebagai presiden.
"Saya kira biasa-biasa saja ya, tidak ada yang istimewa dari survei tersebut. Tidak ada yang membawa perubahan baik Soeharto maupun SBY," kata pendiri Bendera, Adian Napitupulu saat berbincang dengan okezone, Senin (16/5/2011).
Adian mengatakan, baik Soeharto maupun SBY kerap mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak pro kepada rakyat.
"Keduanya sama-sama bertumpu pada investasi asing. Sama-sama mendewakan investasi asing, tidak memberdayakan tenaga dalam negeri, keluarganya juga suka foya-foya. Jadi sebenarnya SBY duplikat Soeharto," pungkasnya.
Seperti diwartakan, Indo Barometer pada Minggu 15 mei 2011 kemarin mengeluarkan survei terbaru mengenai presiden yang paling disukai publik. Indo Barometer menempatkan Soeharto di posisi pertama (36,5%), disusul Susilo Bambang Yudhoyono (20,9%), dan Soekarno (9,8%). Survei diambil dari 1200 responden di 33 provinsi. (put)
(Hariyanto Kurniawan)