SURABAYA - Wacana dari Himpunan Pengusaha Nahdliyyin (HPN) agar NU membuat labelisasi Halal dan Jujur disambut baik oleh Muhammadiyah. Kendati demikian, Muhammadiyah tidak mau latah membuat labelisasi produk halal.
"Saya kira itu (Labelisasi Halal dan Jujur) sangat baik. Tapi kami belum berpikir untuk membuat labelisasi sendiri," kata Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nadjib Hamid kepada okezone, Rabu (1/2/2012).
Dia menyebut, Muhammadiyah tetap berpedoman kepada aturan yang ada dalam labelisasi halal. Artinya, selama ini sudah ada lembaga yang telah mengurusi labelisasi tersebut, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurutnya, ranah halal dan haram sudah jelas tercetus dalam hukum agama Islam. Sedangkan labelisasi itu hanya memperkuat saja. Dia beranggapan upaya dari NU untuk membuat label itu adalah itikad baik untuk melindungi warganya.
"Sangat baik itu untuk melindungi umat. Muhammadiyah sangat mengapresiasi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, hasil Rembug Nasional Saudagar NU yang dihelat di Grand City, Surabaya pada Kamis 26 Januari lalu dibuka oleh Wakil Presiden Boediono.
Salah satu hasil dari acara yang digelar 4 hari itu adalah Himpunan Pengusaha Nahdliyyin (HPN) meminta kepada PBNU untuk membuat labelisasi Halal dan Jujur kepada setiap produk yang dikonsumsi oleh warga NU.
(Dede Suryana)