TBLISI - Menteri Luar Negeri Georgia Grigol Vashadze mengatakan, perang baru yang terjadi antara Armenia dan Azerbaijan akan mengganggu kedaulatan tiga negara di wilayah Kaukasus Selatan. Vashadze juga menilai, peperangan itu akan merugikan wilayah Asia Tengah.
Kekerasan semakin meningkat di wilayah perbatasan Armenia dan Azerbaijan, Nagorno-Karabakh. Wilayah tersebut merupakan wilayah Azerbaijan yang dihuni oleh warga etnis Armenia. Vashadze pun berkomentar mengenai konflik itu.
"Peperangan baru akan merusak kedaulatan dan kemerdekaan di tiga negara Kaukasus Selatan," ujar Vashadze, seperti dikutip Mirror Weekly, Selasa (26/6/2012).
"Bagaimanapun juga, pihak ketiga harus bertindak aktif untuk mengelola ketegangan antara kedua pihak yang berseteru itu," imbuhnya.
Ketika ditanya, apakah pihak ketiga yang dimaksud adalah Rusia? Pejabat tinggi Georgia itu hanya mengatakan, tebaklah sendiri."
Vashadze berharap, Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE Minsk Group) akan membantu penyelesaian masalah antara Armenia dan Azerbaijan. Namun tindakan dari "pihak ketiga" yang dimaksud oleh Georgia, membuat kinerja OSCE Minsk Group tidak dapat membuahkan hasil. Vashadze pun menyinggung deklarasi trilateral Azerbaijan, Georgia dan Turki.
"Kami bergabung dalam menjalankan proyek infrastruktur besar dan berniat untuk mengembangkan kerja sama di berbagai bidang. Di samping itu, wilayah ini menghadapi tantangan, tiga negara yakni Azerbaijan, Georgia dan Turki berkewajiban untuk merespons masalah itu," tuturnya.
Vashadze menegaskan, "format kerja sama ini tidak ditujukan untuk menantang negara atau organisasi lain".
(Aulia Akbar)