Keterwakilan Perempuan di Hanura Melebihi Syarat UU

Muhammad Saifullah , Jurnalis
Kamis 31 Januari 2013 18:27 WIB
Share :

JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menegaskan partainya memberikan kesempatan luas kepada perempuan untuk berkiprah.
 
“Bahkan berdasarkan hasil verifikasi faktual, ditingkat kepengurusan pusat, keterwakilan perempuan mencapai 40 persen,” ujar Wiranto ketika menerima Forum Perempuan Untuk Indonesia (FPUI) di Kantor DPP Partai Hanura, Kamis (31/1/2013).
 
Rombongan FPUI dipimpin oleh GKR Hemas yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Wiranto menyampaikan bahwa Pertemuan dengan FPUI ini sangat pas momentumnya karena beberapa hari ini Hanura tengah melakukan capacity building untuk mempersiapkan kemampuan para caleg perempuan pada Pemilu 2014.
 
Pada kesempatan tersebut, Wiranto menyampaikan sejarah pembentukan Partai Hanura yang dilandaskan akan keprihatinan terhadap berbagai persoalan-persoalan kebangsaan yang bermuara pentingnya menggunakan hati nurani dalam menyelesaikan masalah bangsa.
 
Wiranto mengungkapkan, Partai Hanura memberikan kelonggaran kepada perempuan untuk mengisi dan berkiprah di partai Hanura. "Bahkan, kalau perlu melebihi kuota yang ditetapkan perundang-undangan," tukasnya.
 
Namun, lanjut Wiranto, animo dan kualitas politisi perempuan yang ada masih perlu terus ditingkatkan. Oleh karena itu, Wiranto mengajak para aktivis perempuan yang ingin memperjuangkan aspirasi perempuan untuk bergabung dengan Partai Hanura.
 
Sementara itu, Sekjend Partai Hanura, Dossy Iskandar menyampaikan bahwa Partai Hanura telah memiliki Juklak dan Juknis untuk pencalegan, khususnya dalam menetapkan kuota untuk perempuan dan berbagai program penguatan anggota dan kader partai Hanura.
 
GKR Hemas, dalam kesempatan ini menyatakan perhatiannya kepada perempuan agar dapat menduduki kursi-kursi di lembaga legislatif. Hal ini agar mengejar ketertinggalan kaum perempuan di berbagai kebijakan-kebijakan yang berimplikasi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
 
"Harus ada jalinan kerja sama dengan berbagai pihak agar memudahkan partai politik untuk mendapatkan sumber daya perempuan yang berkualitas," kata GKR Hemas.
 
Lena Mukti, aktivis perempuan yang juga menjabat Sekretaris Majelis Pertimbangan PPP, memberikan apresiasi khusus kepada Partai Hanura karena mencantumkan 30 persen keterwakilan perempuan dalam AD/ART-nya untuk seluruh tingkatan. Menurutnya hanya tiga partai yang menegaskan dukungannya kepada kaum perempuan. "Harapannya agar Partai Hanura memberikan affirmatif action kepada perempuan agar memiliki keterwakilan di pengurus harian Partai Hanura," kata Lena.
 
Selanjutnya Wiranto yang saat itu juga didampingi Pengurus dari Perempuan Hanura dan Srikandi Hanura meminta jajarannya agar terus berkoordinasi dengan FPUI untuk lebih meningkatkan kapasitas politik perempuannya.

(Muhammad Saifullah )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya