JAKARTA - Sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat ini memang memiliki elektabilitas yang tinggi. Hal ini membuat banyak partai politik kepincut menjadikan mantan Walikota Surakarta itu menjadi calon presiden (capres).
Menurut anggota Komite Konvensi Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, pihaknya menyusun konsep yang semi terbuka dalam menjaring capres potensial untuk maju dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
"Kami membolehkan kader internal dan kader dari luar partai ikut menjadi peserta. Apalagi, jika orang itu di partai tidak punya ruang, karena dipartai sudah tertutup. Sementara dia punya keinginan untuk maju, maka dia bisa masuk," ungkap Hinca saat ditemui di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (31/8/2013).
Hinca yang juga merupakan Ketua DPP Partai Demokrat itu tidak menampik jika apa yang dilakukan partainya dianggap tidak etis. Tapi, yang jelas tidak melanggar hukum. "Tugas kami hanya menggoda," singkatnya.
Saat dikonfirmasi apakah benar Jokowi pernah diundang konvensi oleh partai dengan nomor urut tujuh itu? Hinca membenarkan jika pihaknya pernah menghubungi Jokowi langsung untuk mengikuti konvensi.
"Bukan mengundang. Komite menghubungi, karena kami tanya dulu, kalau mau baru kita kasih undangan. Saat itu, yang mengundang Pak Effendi Gazali, jadi bukan partai ya. Tapi atas nama konvensi," tegasnya.
Namun, Hinca tak merasa kecewa dengan penolakan Jokowi mengikuti Konvensi Partai Demokrat. "Ya, saya terima kasih untuk itu, intinya menghormati keputusannya," pungkasnya.
(Rizka Diputra)