KABANJAHE - Wajah haru tak bisa disembunyikan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo saat berkunjung ke posko pengungsian di ex-Kampus Universitas Karo, Rabu 5 Februari.
Di tengah perasaan keprihatinan yang mendalam akibat erupsi Gunung Sinabung yang berkepanjangan, masyarakat Karo dengan tangan terbuka mendaulat keduanya menjadi bagian dari masyarakat adat saat pasangan yang dikenal dengan nama Win-HT tersebut.
Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto pada malam itu diberikan penghormatan dengan menambah nama belakangnya menjadi Surbakti Kempu Sebayang setelah dipasangkan bulang-bulang di kepalanya.
Sementara CEO PT MNC Grup Hary Tanoesoedibjo diberi marga Sembiring Brahmana Bre-bre Perangin-angin Kempu Ginting. Prosesi adat penabalan gelar dipimpin oleh beberapa tokoh Karo yang salah satunya Prof Sukaria Sinulingga.
“Coba perhatikan betapa gagahnya Pak Wiranto dan Pak HT sebagai orang Karo. Jadi bapak perhatikanlah masyarakat ini, karena bapak sudah menjadi bagian dari masyarakat Karo,” kata Sukaria Sinulingga usai memasangkan bulang-bulang di kepala HT.
Beberapa pesan dan harapan pun disampaikan Guru Besar Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara (USU), itu kepada Win-HT. Beberapa pesannya antara lain diharapkan dapat menjadi panutan bagi masyarakat, dijauhkan dari pikiran yang tidak baik, menghargai segala jerih payah. Doa juga disampaikan agar ketidakberuntungan dijauhkan kepada Win-HT dan disingkirkan semua kejahatan dari keduanya.
Usai mendapatkan marga Surbakti, Wiranto mengaku sangat terharu dan luar biasa. Mengingat di tengah kondisi yang sedang memprihatinkan, masyarakat Karo dapat menerima kehadiran mereka dengan penghargaan yang tidak ternilai harganya.
Dengan penghargaan tersebut dia berjanji akan memberikan pengabdian yang lebih besar lagi bangsa dan negara. “Mudah-mudahan kami (Win-HT) tidak akan buat malu marga ini dan kami jaga nama baik marga sepanjang hayat,” kata mantan Panglima ABRI itu.
HT menambahkan bahwa dirinya akan menjaga amanat yang disampaikan para tokoh adat kepada Win-HT. Mereka merasa sangat bersyukur sekali jika bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Karo.
Tokoh pemuda Karo, Joe Harlim Nonink Sinuhaji, mengaku, bangga mereka punya calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) seperti Win-HT yang kini sudah bermarga Karo.
“Kita bangga ada capres/cawapres berasal dari Karo seperti Win-HT. Hidup Win-HT,” pekik caleg DPRD Sumut dari Partai Hanura tersebut disambut pekik balasan dari warga.
Meski diakui, persoalan sandang dan pangan tidak lagi menjadi masalah di pengungsian, namun mereka dibayang-bayangi kecemasan pasca-berakhirnya bencana. Anak-anak mereka bakal terancam putus sekolah.
“Kami berharap bantuan dan kepedulian bapak tidak hanya sampai di sini saja. Kami khawatirkan justru nasib anak-anak nanti setelah bencana ini usai,” kata salah seorang pemuda dari Desa Kuta Mbelin yang rumah dan ladangnya sudah tak berbentuk lagi.
Untuk mengatasi kegelisahan warga, Win-HT berjanji akan terus memantau dan mendesak pemerintah daerah serta pemerintah pusat dalam merealisasikan beberapa janjinya dalam penanganan korban Sinabung, seperti relokasi kampung, beasiswa pendidikan, dan program padat karya.
“Melalui beberapa perwakilan legislatif yang kita miliki di DPR dan DPRD, ini akan jadi perhatian serius untuk terus didesak agar segera direalisasikan,” ujar Wiranto.
Sementara untuk program bantuan yang bisa langsung mereka berikan saat itu antara lain kartu asuransi gratis berobat selama setahun bagi warga dewasa, beberapa buah televisi lengkap dengan Indovision sebagai sarana hiburan pengungsi, serta menyampaikan beberapa program bantuan yang sudah digalang sejumlah pihak.
Usai acara, Win-HT didaulat untuk menari bersama pengungsi untuk menghibur warga yang terkena musibah. Tanpa sungkan keduanya larut di tengah-tengah kerumunan warga yang menari sambil tertawa seakan melupakan sejenak duka yang mereka hadapi.
(Kemas Irawan Nurrachman)