Fakta 'Aneh tapi Nyata' di Balik Tewasnya Sisca Yofie

Tri Ispranoto, Jurnalis
Senin 24 Maret 2014 08:43 WIB
Sisca Yofie (Foto: Dok Okezone)
Share :

BANDUNG - Sedari awal kasusnya bergulir, kematian Sisca Yofie terus mengundang seribu tanya yang tak ada hentinya menjadi buah bibir di masyarakat. Berikut beberapa fakta ‘aneh tapi nyata’.

Sisca Sosok Misterius

Sosok Sisca masih misterius. Pasalnya, anak bungsu dari lima bersaudara ini semasa hidupnya berpisah dari orangtua maupun keluarganya yang lain. Berdalih sebagai sosok yang mandiri, kehidupan Sisca pun tidak sepenuhnya diketahui oleh orangtua maupun kakak-kakaknya.

Sisca sendiri sebenarnya adalah mojang asli Bandung, namun dia lebih memilih berpisah dan tinggal indekos. Semasa hidupnya, Sisca beberapa kali berpindah tempat kos. Hingga terakhir Sisca kos di rumah Keluarga Sinurat di Jalan Setra Indah Utara No 11, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Meski demikian, sosok Sisca dimata keluarga, tetangga, kantor, dan lingkungan tempatnya kos dinilai sebagai sosok wanita cantik yang baik dan disiplin.

Kue Terakhir untuk si Bungsu

Satu hari sebelum Sisca ditemukan tak berdaya hingga akhirnya tewas, salah seorang kakaknya, Elvie, pernah diminta untuk membuatkan kue. Di hari itu, Elvie terakhir bertemu sang adik bungsu disekitaran Jalan Oto Iskandardinata (Otista), Kota Bandung.

Usut punya usut, nyatanya kue tersebut tidak untuk dimakan oleh Sisca sendirian. Kue buatan sang kakak itu ternyata untuk dimakan bersama teman Sisca. Dan di hari itu pula, Elvie melihat sosok Sisca yang masih hidup dan penuh keceriaan.

Diseret atau Terseret?

Teka-teki mengenai kematian Sisca yang hingga kini masih menjadi tanda tanya adalah perihal apakah dia sengaja diseret oleh kedua pelaku atau terseret saat memberikan perlawanan terhadap kedua pelaku.

Bahkan, hingga di persidangan para saksi pun terlihat masih ragu untuk mengatakan apakah Sisca diseret atau terseret. Namun dari fakta rekonstruksi dan persidangan, dapat disimpulkan jika tubuh Sisca yang berbobot 45 Kg itu terseret saat melakukan perlawanan untuk mempertahankan tasnya.

Sisca terseret sekira 800 meter di sepanjang Jalan Cipedes Tengah dengan kecepatan cukup tinggi. Nahasnya, sepanjang jalan itu jalanan berlubang dan ‘tertanam’ batu-batu runcing yang memperparah keadaan. Alhasil, saat diautopsi tubuh Sisca pun dipenuhi luka lebam dan lecet di hampir seluruh bagian tubuhnya.

Keluarga Yakin Sisca Korban Pembunuhan Berencana

Hingga detik-detik akhir vonis terhadap dua pelaku penjambretan terhadap Sisca Yofie, pihak keluarga meyakini jika dia adalah korban pembunuhan berencana. Pihak keluarga meyakini jika kedua terdakwa Wawan dan Ade hanyalah bertugas sebagai eksekutor belaka.

Bahkan kegundahan hati pihak keluarga pun telah disampaikan ke Kompolnas. Mereka menuntut agar kasus ini bisa kembali diusut dan diselidi sejak kembali dari awal.

Kemana Barang Bukti Itu?

Sejumlah barang bukti dalam kasus Sisca Yofie dinyatakan hilang oleh pihak Kepolisian. Hal pertama yang menjadi pertanyaan pihak keluarga adalah sebuah smartphone milik Sisca yang entah dimana keberadaannya. Pihak keluarga meyakini dalam telepon tersebut terdapat bukti yang dapat mengungkap lebih dalam kasus ini.

Selain itu, polisi juga kehilangan sebuah iPhone yang semula dicuri oleh Wawan dan Ade. Dalam perkembangan kasusnya, Wawan mengaku telah membuang iPhone tersebut di sebuah aliran sungai. Dia berdalih membuang iPhone tersebut karena ketakutan.

Tak sampai di situ, dalam persidangan pun terungkap jika sepatu yang digunakan oleh Sisca sebelum tewas menghilang. Pada awalnya, seorang warga yang menemukan sepasang sepatu yang diduga milik Sisca telah memberikannya kepada pihak Kepolisian. Namun, dalam persidangan nyatanya benda tersebut dinyatakan hilang entah kemana.

Siapa Wawan dan Ade?

Pelaku penjambretan terhadap Sisca Yofie, Wawan dan Ade, kini tengah bersipa menghadapi vonis yang akan dibacakan oleh majelis hakim. Namun sepanjang persidangan terdapat beberapa fakta mengenai sosok kedua terdakwa.

Wawan, yang tak lain paman dari Ade adalah seorang pria yang telah menikah sejak lama dengan istrinya namun belum memiliki momongan. Sehari-hari, dia bekerja sebagai tukang airbrush dan pengepul barang rongsokan. Di mata hukum, Wawan adalah pemain ‘lama’. Dia pernah ditangkap polisi lantaran melakukan aksi penjambretan, namun saat itu Wawan lolos dari jeratan hukum lantaran kurang cukup bukti.

Sementara Ade dikenal sebagai seorang cucu yang sering membantu kakeknya di masjid yang tidak jauh dari rumahnya. Untuk menghidupi istri dan seorang anaknya, Ade sehari- hari bekerja di koperasi. Ade yang tak memiliki catatan kriminal ini mengaku terpaksa mengikuti jejak Wawan lantaran merasa terintimidasi dan dipaksa. Bahkan sebelum kejadian, Wawan ‘mencekoki’ Ade dengan minuman beralkohol.

Kisah Mistik pun Warnai Kasus Sisca Yofie

Jalan Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung menjadi kenangan terakhir bagi korban penjambretan Sisca Yofie. Di tempat itu, Sisca ditemukan tergeletak penuh luka dan tak berdaya, hingga akhirnya tewas.

Pasca tewasnya Sisca, cerita mistik pun berkembanng ditempat tersebut. Dari catatan Okezone di tempat tersebut masyarakat ada yang pernah mengalami peristiwa gaib seperti melihat potongan tubuh dan tangisan seoran wanita.

Tak hanya itu, saat pihak keluarga mengenang 100 hari tewasnya Sisca dilokasi yang sama pun terjadi keanehan. Saat itu pihak keluarga menabur bungan di tempat Sisca tergelatak. Secara tiba-tiba ada sebuah mobil yang tidak sengaja akan melindas petilasan yang baru saja dikenang pihak keluarga. Namun apa yang terjadi? Tiba-tiba laju mobil itu pun berhenti tepat sebelum melindas petilasan.

(Dede Suryana)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya