Kernet Belia di Tengah 'Kerasnya' Jalanan Ibu Kota

K. Yudha Wirakusuma, Jurnalis
Rabu 02 April 2014 07:45 WIB
Ilustrasi (Foto:Okezone)
Share :

JAKARTA - Seorang anak berusia sekira 13 tahun dengan baju putih kusam, dan celana pendek robek di bagian lututnya tergesa-gesa menuju rumah makan. Sembari memperhatikan satu persatu menu makanan, dia memilih masakan yang berasal dari Sumatra Barat ini.

Kulitnya yang hitam legam, dengan bau matahari yang masih menyengat, membuat mata seisi rumah makan tertuju padanya. Tanpa peduli, ia melahap makanan yang telah disediakan.

"Saya habis ngenek," kata Aldi, sambil merapihkan uang pecahan receh kumal yang berada di meja, saat berbincang dengan Okezone, baru-baru ini.

Dengan lengan kanannya, sesekali ia mengusap dahinya yang dipehuhi dengan keringat, sambil mengatakan bahwa waktu makan siangnya tak lama. Lantaran Bus Metro Mini S 69, jurusan Blok M-Ciledug tempat dia bekerja akan segera menjemputnya. "Bisa saya muter di Ciledug, jadi saya makan di sini," singkatnya sambil menyantap daging rendang.

Hidup Aldi terbilang cukup keras, sebab diusia yang belia, dia harus merelakan diri untuk tidak bersekolah. Hal tersebut lantaran kedua orang tuanya tidak mampu lagi untuk membiayai Aldo sekolah.

"Bapak saya cuma seorang pemulung, Ibu saya cuma di rumah. Adik saya ada tiga masih kecil-kecil. Jadi kernet buat nyambung hidup saja," terangnya, seraya enggan menyebutkan di mana tempat tinggalnya.

Selang beberapa menit kemudian, Aldi meninggalkan rumah makan tersebut. "Berapa ini," ujarnya tergesa-gesa.

Kemudian dia menuju ke depan Jalan Raya Pojok Ciledug Raya. Ternyata Sebuah Metro Mini dengan asap knalpot hitam menghampirinya.

"Ayo Blok M...Blok M...Blok m," pekik Aldo dengan suara lantang, sambil merayu para penumpang agar bangku metro mini tempat dia mencari uang terisi penuh.

(K. Yudha Wirakusuma)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya