Pemindahan Makam Nabi Hanya Pengalihan Isu BBM

Qur'anul Hidayat, Jurnalis
Sabtu 06 September 2014 08:33 WIB
Makam Nabi Muhammad di Madinah (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Direktur CIIA (The Community Of Ideological Islamic Analyst), Harits Abu Ulya, mengatakan isu pembongkaran makam Nabi Muhammad SAW sengaja digulirkan. Isu sensitif itu menurutnya dengan mudah menarik perhatian masyarakat dari pemberitaan tentang kenaikan harga BBM bersubsidi.

Harits mengungkapkan bahwa isu tersebut mulai dimunculkan oleh media massa di London, The Independent pada September 2011. Isu itu semakin heboh saat muncul tulisan berjudul Saudis risk new muslim division with proposal to move Mohamed's tomb pada 1 September 2014.

Anehnya, Harits mengaku tidak menemukan data dari media Arab Saudi yang membicarakan tentang pemindahan makam tersebut. Jurnalis di Arab Saudi, kata dia, hanya membicarakan tentang perluasan Masjid Nabawi.

"Jadi, sebenarnya bukan isu baru, tapi sudah mulai dari 2011. Mulai dilacak apakah sudah resmi rencana itu? Tidak ada dan tidak ada pertimbangan di media Saudi," katanya saat berbincang dengan Okezone, Jumat (5/9/2014) malam.

Isu itu semakin santer terdengar saat pemerintah menarik subsidi bahan bakar minyak. "Kenaikan BBM akan berpengaruh pada sektor yang lain, yang akan berpengaruh terhadap citra Jokowi. (Isu) ini sengaja diambil," cetusnya. (Klik: Umat Islam Harus Tolak Pembongkaran Makam Nabi Muhammad)

Terlebih, lanjutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan tegas menolak menaikkan harga BBM bersubsidi di akhir pemerintahannya. Mau tidak mau, harus ada isu sensitif yang diangkat ke permukaan.

"Memang pilihannya, kelihatannya isu ini diambil dan dimainkan untuk meredakan dan mengalihkan isu kenaikan BBM," tandasnya. (Klik: Pemerintah Arab Bantah Pindahkan Makam Nabi)

(Tri Kurniawan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya